Antisipasi Covid-19, Dinkes KBB Lakukan Pengawasan Jelang Natal dan Tahun Baru

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan melakukan pengawasan ketat pada perayaan libur panjang Natal dan malam pergantian tahun baru 2021 untuk mengantisipasi adanya peningkatan kasus Covid-19 di KBB.

Kepala Dinkes KBB, Hernawan Widjajanto mengatakan, mengingat pada perayaan libur panjang sebelumnya peningkatan kasus Covid-19 yang mengalami peningkatan peningkatan.

“Hasil evaluasi kami, libur panjang sebelumnya berkontribusi pada peningkatan kasus baru Covid-19 sekitar 10 persen. Ini yang kami waspada jelang libur Natal dan akhir tahun,” kata Hernawan, Minggu (13/12/2020).

Baca Juga:  Cuaca Ekstrem Bikin Nelayan di Sukabumi Alih Profesi Jadi Tukang Ojek

Mempertimbangkan hal tersebut, Hernawan juga mengimbau kepada masyarakat di KBB untuk menahan diri agar tidak berpergian ke luar kota. Sebab kebanyakan kasus baru muncul dikarenakan oleh klaster keluarga dan pelaku perjalanan luar daerah.

“Ya, kalau tidak mendesak sebaiknya tidak pergi ke luar daerah dulu. Apalagi ke daerah zona merah,” imbuhnya.

Ia juga meminta kepasa masyarakat untuk selalu mentaati protokol kesehatan 3M, seperti memakai masker, menjag jarak dan mencuci tangan agar terhindar dari Covid-19.

Saat ini, kata dia, menjelang libur akhir tahun KBB sudah kembali ke zona oranye atau risiko sedang penyebaran Covid-19 dari sebelumnya berada di zona merah. Ini harus terus dipertahankan atau ditingkatkan angka kesembuhannya agar bisa ke zona kuning bahkan hijau.

Baca Juga:  Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini Jumat 30 September 2022

Berdasarkan catatan Dinkes KBB, kasus Covid-19 di KBB menyentuh angka 1.246 orang. Rinciannya 397 orang positif aktif atau bertambah 15, lalu 818 orang dinyatakan sembuh atau ada penambahan 20 orang, serta 27 orang meninggal dunia. Jika dirata-ratakan per hari untuk kasus sembuh dan positif bisa sekitar 20 kasus.

Baca Juga:  Heboh Satu Keluarga di Cianjur Idap Parkinson, Penyakit Apa Itu?

Disinggung soal ketersediaan ruang isolasi khusus Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan, dia memastikan kondisinya aman. Walaupun sebelumnya sempat ada pasien positif yang masuk daftar tunggu. Itu dikarenakan lonjakan kasus dan yang sembuhnya fluktuatif, ada yang dirawat dan tapi ada yang sembuh.

“Meski sudah keluar dari zona merah, bukan berarti menurunkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. Ancaman masih ada, dan kalau terjadi ledakan kasus lagi bukan tidak mungkin jadi zona merah lagi,” pungkasnya.