Astronot Inggris: Alien Ada di Bumi

JABARNEWS | BANDUNG – Astronot dari Inggris Helen Sharman meyakini alien sudah lebih dulu hadir di antara bangsa manusia di Bumi sebelum manusia menyadari dan menemukannya. Seperti dalam film fiksi Men in Black, alien itu bisa jadi tidak terlihat.

“Alien itu ada,” ujarnya kepada Observer Magazine, baru-baru ini, dilandir dari laman Tempo.co, Jum’at (10/1/2020).

Sharman, 56 tahun, menjadi warga Inggris pertama di ruang angkasa ketika ia mengunjungi stasiun antariksa Mir pada Mei 1991. Perjalanannya dimungkinkan oleh program swasta bernama Project Juno, dan dibayar bersama oleh USSR dan konsorsium perusahaan-perusahaan Inggris.

Baca Juga:  Tiket Kandang Persib Sudah Dijual, Begini Cara Beli dan Harganya

Sementara perjalanannya ke ruang angkasa singkat, Sharman, yang adalah seorang ahli kimia, memiliki pemahaman yang luas tentang astrobiologi dan alam semesta. Menurutnya, ada miliaran bintang di alam semesta sehingga pasti ada segala macam bentuk kehidupan.

“Akankah mereka seperti Anda dan saya, terbuat dari karbon dan nitrogen? Mungkin tidak. Mungkin saja mereka ada di sini sekarang dan kita tidak bisa melihatnya,” kata Sharman, seperti dikutip Express, Senin (6/1/2020).

Sharman menegaskan bahwa alien memang ada, dan dia tidak berharap ada upaya mencoba menghubungi mereka. Bahkan, dia mengutip mendiang fisikawan Stephen Hawking, mungkin akan berisiko jika menghubungi alien.

Baca Juga:  Jembatan Penghubung Antara Kabupaten Serdang bedagai Rusak Parah, Butuh Perhatian Pemerintah

“Bertemu peradaban yang lebih maju, pada tahap kita saat ini, mungkin sedikit mirip dengan penduduk asli AS saat bertemu Columbus,” katanya mengutip isi buku yang ditulis Hawking berjudul Brief Answers To The Big Questions.

Seorang profesor matematika statistik dari Chalmers University of Technology, Swedia, Olle Haggstrom mengatakan, peradaban makhluk luar angkasa yang maju dapat melihat manusia sebagai ancaman. Haggstrom adalah juga penulis buku risiko eksistensial Here Be Dragons.

“Kita bisa belajar hal-hal indah dari mereka. Tapi mereka mungkin ingin menyingkirkan sebelum kita menjadi ancaman bagi mereka,” katanya, “Ada argumen gaya evolusi nyata yang menunjuk ke arah itu.”

Baca Juga:  Aksi Terjun Payung Tutup TMMD Ke-100 di Kabupaten Purwakarta

Haggstrom berpendapat, lebih baik mengamati exoplanet selama sepuluh atau 20 tahun lagi sampai bangsa manusia berada dalam posisi lebih baik menilai risiko komunikasi tersebut. Kata dia, “Risikonya terlalu besar.”

Terpisah, NASA menemukan planet seukuran Bumi yang bisa jadi rumah bagi makhluk asing alias alien. Planet itu dilabeli TOI 700 d ditemukan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) di zona yang selama ini dikenal sebagai ‘layak huni’ sebuah bintang, TOI 700, berjarak lebih dari 100 tahun cahaya dari Bumi. (Red)