“Perbedaan data itu bisa dimaklumi karena dari BPS memasukan data yang kemungkinan akan stunting, kalau dari Dinas Kesehatan itu sudah data real yang stunting,” jelasnya.
Nana menjelaskan, saat ini persentase kasus tertinggi berada di wilayah Kecamatan Purwaharja, 7,32 persen.
Nana berharap angka tersebut terus menurun, sehingga pada tahun 2023 tidak ada lagi bayi yang lahir stunting.
“Mudah-mudahan angka stunting di Kota Banjar segera turun, kita berharap 2023 tidak ada lagi yang lahir stunting,” tandasnya. (Red)