Beda Data Dinkes dan BPS Kota Banjar Soal Kasus Stunting, Nana Suryana Bilang Begini

Ilustrasi kasus stunting. (Foto: Media Indonesia)

“Perbedaan data itu bisa dimaklumi karena dari BPS memasukan data yang kemungkinan akan stunting, kalau dari Dinas Kesehatan itu sudah data real yang stunting,” jelasnya.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Tiga Pemuda yang Edarkan Sabu-sabu di Sukabumi

Nana menjelaskan, saat ini persentase kasus tertinggi berada di wilayah Kecamatan Purwaharja, 7,32 persen.

Nana berharap angka tersebut terus menurun, sehingga pada tahun 2023 tidak ada lagi bayi yang lahir stunting.

Baca Juga:  Seorang Gadis Ditemukan di Atas Bukit Usai Hilang Misterius selama Dua Hari, Disebut Dapat Bisikan Gaib

“Mudah-mudahan angka stunting di Kota Banjar segera turun, kita berharap 2023 tidak ada lagi yang lahir stunting,” tandasnya. (Red)