“Harusnya keluarga pasien itu cukup alurnya sampai bank darah. Tapi karena keterbatasan stok dan pendonor, untuk saat ini banyak kebutuhan darah itu dari keluarga pasien. Jadi sifatnya insidental,” jelasnya.
Dengan alasan tersebut, Bupati Cianjur Herman Suherman mendorong Unit Transfusi Darah (UTD) PMI meningkatkan stok darah dengan sosialisasi donor darah sebagai gaya hidup kepada masyarakat.
Ia berharap UTD atau PMI Cianjur bisa memenuhi kebutuhan darah setiap bulannya. Selain itu masyarakat diharapkan bisa tersadar agar donor darah menjadi gaya hidup, tidak lagi sebatas sesekali donor.
“Saya sudah minta ke PMI atau UTD PMI nya agar bisa menjaring pendonor. Terutama pendonor remaja. Sehingga donor itu bisa jadi gaya hidup. Stok pun tidak lagi kekurangan setiap bulannya,” ucap dia.
“Kita juga minta sistemnya lebih dimodernisasi, ada aplikasi khusus agar pendonor bisa rutin datang sesuai jadwal,” pungkasnya. (red)