Dia mewajarkan jika insentif RT untuk LKD tidak cair. “Selama pandemi Covid-19 ini memang capaian target PBB-P2 selalu tidak tercapai,” tuturnya.
Meski target PAD sektor PBB-P2 tidak tercapai, lanjut Hendar, namun secara keseluruhan realisasi PAD tahun 2021 tercapai 114,33 persen. Target APBD setelah Perubahan Rp150.261.866.550, dan tercapai Rp171.787.516.677.
“Salah satu penyumbang PAD terbesar tahun 2021 di Pangandaran yakni sektor pelayanan kesehatan RSUD Pandega, dari Rp 30 miliar terealisasi Rp63.238.564.245 atau 210,80 persen,” jelasnya.
Namun retribusi dari sektor retribusi RSUD tersebut digunakan untuk insentif nakes dan kegiatan penanganan Covid-19.
Sementara insentif RT dan RW berasal dari PAD sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), namun realisasinya rendah. Sehingga tahun 2021 pembayarannya tertunda. (Red)