Rupanya hal itu benar-benar tejadi hanya tiga bulan berselang. Jadilah Desa Gunungsari kebanjiran lagi.
“Akibatnya, semua desa yang terlintasi Sungai Ciberes hampir selalu mendapat berkah banjir. Banjir yang 38 kali pada 2022 dan terjadi lagi di awal 2023 melanda Gunungsari merupakan cermin buruk kondisi yang ada,” tambah Daddy.
Dia mengungkapkan, keluhan tentang penanganan Sungai Ciberes tidak hanya disampaikan oleh pengurus Desa Gunungsari.
Desa-desa lain yang terlintasi sungai tersebut juga menyampaikan keluhan yang sama kepada Daddy. Mereka menitipkan keluhan warganya kepada wakil rakyat dari daerah pemilihan Jabar XII (Kabupaten/Kota Cirebon dan Indramayu) tersebut.
“Penanganan Sungai Ciberes harus dilakukan secara serius supaya desa-desa yang terlintasi sungai itu tidak terus-menerus kebanjiran. Ciberes harus segera dibereskan. BBWS dan Dinas Sumber Daya Air Pemprov Jabar harus melakukan kerja bareng untuk menuntaskan hal itu,” tuturnya.