Sementara itu tetangga Undang bernama Teguh mengatakan, rumah Undang dibongkar langsung oleh pelaku berinisial A. Dalam melakukan aksinya, A dibantu beberapa orang suruhannya. Sedikitnya ada sembilan orang yang turut membantu pembongkaran rumah Undang.
“Disaksikan langsung oleh A. Waktu kejadian, dia bilang ‘jangan ikut campur’,” kata Teguh.
Tak cukup disitu, belakangan diketahui bahwa Undang juga mendapat ancaman dari para pelaku. Atas dasar tersebut, sejumlah santri yang tergabung dalam Barisan Santri Jawa Barat (Basjab, memutuskan untuk menyembunyikan Undang di tempat yang aman. Sementara istri dan anak Undang masih berada di Kota Bandung
“Karena ada teror, Pak Undang kami ungsikan dulu ke tempat aman. Dia juga butuh suasana nyaman, kasihan belum istirahat,” kata Sekjen Barisan Santri Jawa Barat (Basjab), Yudi Arief.
Menurut Yudi, sejak awal pihaknya sudah memberikan ruang dan bantuan kepada korban khususnya soal bantuan hukum. “Kita amankan dulu. Ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Ini juga merupakan program dari Basjab,” tandasnya.
Di kesempatan terpisah Kepala Desa Cipicung, Uban Setiawan mengatakan, Undang dalam kondisi lelah sehingga butuh istirahat. Sejak hebohnya kasus tersebut, banyak pihak yang sudah memberikan bantuan kepada Undang.
“Alhamdulillah ada bantuan dari orang-orang yang peduli kepada Pak Undang, termasuk ada bantuan hukum untuk mendampinginya,” tandasnya. (red)