Hasil Litbangkes, Dua Pasien RSHS Negatif Terjangkit Virus Corona

JABARNEWS | BANDUNG – Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan bahwa dua pasien yang diisolasi sejak Minggu (26/1), hasilnya negatif atau tidak terjangkit virus corona.

Direktur Utama RSHS, dr Nina Susana Dewi mengatakan bahwa hasil tersebut disampaikan setelah pihaknya menerima hasil laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan.

“Secara resmi RSHS telah menerima hasil pasien HG (WNA asal Tiongkok) dan HA (WNI asal Bandung) adalah negatif,” kata Nina di RSHS Bandung, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (30/1/2020).

Baca Juga:  Kota Bandung Rumuskan Sejumlah Langkah untuk Antisipasi Inflasi Dampak Kenaikan BBM

Menurut Nina, pasien yang WNA berinisial HG itu sudah dipulangkan karena kondisinya semakin membaik. Seperti diketahui, pasien tersebut didiagnosa mengalami infeksi saluran pernafasan atas akut sehingga perlu pemantauan terkait dugaan terjangkit virus corona.

“Ini merupakan kehati-hatian kami dalam menyampaikan hasil, tuan HG oleh kami sudah dipulangkan karena kondisinya membaik,” tambah Nina.

Sementara itu, Ketua tim penanganan infeksi khusus RSHS Bandung, dr Yovita Hartantri menyebutkan pasien WNI berinisial HA juga kondisinya semakin membaik.

Baca Juga:  Kawal Arus Mudik Dan Balik, Orari Ikut Siaga Di 6 Pos Tasikmalaya

Meski demikian, menurutnya HA masih berada di ruang isolasi karena penanganannya akan diputuskan lebih lanjut oleh tim dokter.

“HA sudah sadar dari dua hari yang lalu, kondisinya stabil, tidak ada demam, foto rontgen dada juga sudah menunjukan perbaikan. Memang masih butuh perawatan di ruang isolasi. Nanti kita akan putuskan penanganannya untuk pasien itu,” jelas Yovita.

Baca Juga:  Indeks Kesehatan Kota Bandung di Atas Jabar, Yana Mulyana Bilang Begini

Salah seorang dokter lab RSHS Bandung, dr Basri Andriyoko menerangkan bahwa proses penentuan sampel di Litbangkes memang membutuhkan ketelitian yang optimal. Sehingga hasil lab menurutnya baru bisa diterima oleh RSHS pada hari ini.

Adapun pemeriksaan ini menggunakan metode molekuler, jadi ini membutuhkan presisi yang sangat akurat. Kemudian pemeriksaan pasien ini diulang dua kali agar hasil yang keluar ini juga akurat. Jadi memang membutuhkan waktu yang lama,” lanjut Basri. (Ara)