Inilah Sosok ST Burhanuddin, Jaksa Agung Kabinet Indonesia Maju

JABARNEWS | BANDUNG – Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memilih dan menetapkan para menteri yang akan membantunya di periode kepemimpinan periode 2019-2024. Dari sekian nama itu salah satu muncul nama yaitu ST Burhanuddin, siapa dia?

Tim Riset dan cek fakta Jabarnews.com membuat penelurusan ternyata, Burhanuddin merupakan nama baru dari deretan calon menteri yang sempat hadir dua hari belakangan. Namun, Burhanudin tidak tampak kelihatan mampir ke Istana seperti calon menteri lainnya beberapa hari lalu.

Baca Juga:  Duel Golok Vs Gergaji di Kota Tasikmalaya Berkahir di Tangan Polisi

Kabarnya mengenai ST Burhanuddin, merupakan mantan Jaksa Muda Bidang Perdata dana Tata Usaha Negara. Dia sempat dipercaya Jaksa Agung Basrief Arief yang menjabat sejak 2010 hingga 2014.

Sebelum menjadi Jamdatun, ST Burhanuddin sempat menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat. Setelah itu, kemudian Burhanudin pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan TUN di Kejaksaan Agung.

Jokowi memperkenalkan ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung menggantikan M Prasetyo yang masa jabatannya habis pada Oktober 2019. Sebelumnya, partai koalisi Jokowi mengutarakan penolakan terhadap sosok Jaksa Agung yang berasal dari partai.

Baca Juga:  Seorang Bayi Asal Deli Serdang Jadi Korban Penculikan Pasutri Asal Sumatera Barat

Namun, tambahan informasi yang dilansir dari liputan6.com bahwa membenarkan, ST Burhanuddin adalah adik dari polisi PDIP Tb Hasanudin, Akan tetapi Burhanudi mengaku dirinya masuk ke deretan para mentri melalui jalur profesional tidak lewat parpol.

Sementara itu, usai mengumumkan nama-nama pembantunya, Jokowi menyampaikan beberapa pesan kepada para menterinya yang akan mulai bekerja hari ini.

Baca Juga:  Petugas Selidiki Penyebab Lahan di Gunung Guntur Terbakar

“Jangan korupsi!” ucap Jokowi yang duduk di tangga Istana Merdeka, Rabu (23/10/2019).

Kemudian Jokowi juga mengingatkan para menteri untuk menjalankan visi dan misi presiden dan wapres.

“Tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi presiden dan wakil presiden,” tegasnya.

Jokowi juga mengingatkan agar semua menteri bekerja cepat, kerja produktif jangan terjebak rutinitas monoton. Kerja yang berorientasi pada hasil nyata, selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusinya. (Red)