Kemendes PDTT: Optimis, BUMDes Jadi Penggerak Ekonomi Desa

JABARNEWS | DENPASAR – Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diyakini akan menjadi motor penggerak ekonomi desa. BUMDes merupakan salah satu program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

“Keseriusan dalam mengelola dan menggeliatkan BUMDes akan membawa desa tertinggal menjadi mandiri. Peran BUMDes ini adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa, atau bisa disebut microfinance. Sebagai motor penggerak ekonomi desa, kami ingin berbagi praktik langsung (keberhasilan) BUMDes dalam upaya percepatan pembanguna desa,” ujar Kepala Biro Humas dan Kerjasama Kemendes PDTT, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, pada acara Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) di Bali, Senin (23/7/2018), dikutip metrotvnews.com.

Kegiatan yang bertujuan untuk menyosialisasikan pentingnya BUMDes dalam meningkatkan ekonomi perdesaan itu, Bonivasius, digelar pada 23-25 Juli 2018.

Baca Juga:  Permintaan e-KTP Tinggi, Disdukcapil Karawang Kekurangan Blangko

Dikatakan Bonivasius, keberhasilan membawa desa tertinggal menjadi mandiri, bukan hanya keinginan dari Kemendes PDTT saja, melainkan juga harapan dari seluruh elemen pemerintahan Indonesia. Hal tersebut telah tertuang dalam nawacita ketiga pemerintah yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Republik Indonesia.

“Perlu ada kekompakan dari forum Bakohumas dalam menggeliatkan informasi BUMDes melalui narasi tunggal. Forum ini juga diharapkan menjadi salah satu wadah untuk saling meningkatkan pemahaman dan kinerja pemerintah, serta konsolidasi kekompakan humas pemerintah,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti, memaparkan pentingnya peran BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dia menilai, tak sedikit jumlah BUMDes yang berhasil meraup untung besar dan menaikkan perekonomian masyarakat.

Baca Juga:  Musnahkan Ribuan Botol Miras, Polres Ciamis Siap Amankan Nataru

“Kita ingin BUMDes menjadi basis ekonomi perdesaan. Melalui strategi komunikasi seperti yang kita miliki bersama, kita informasikan tentang BUMDes ini. Karena peran BUMDes dalam meningkatkan ekonomi perdesaan semakin hari semakin meningkat,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, BUMDes yang kreatif dan inovatif bisa mendatangkan keuntungan besar. Contoh, desa Ponggok, Jawa Tengah, mampu berbenah diri dari desa tertinggal menjadi berpenghasilan miliaran rupiah melalui BUMDes. Selain itu, masih banyak desa lain yag mampu mengangkat ketertinggalan melalui BUMDes.

“Tema ini (BUMDes) penting sejalan dengan apa yang telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Presiden memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap masyarakat desa dan daerah 3T. Terlebih dengan diberikannya dana desa tahun 2015 sebesar Rp20 triliun, tahun 2016 senilai Rp47 triliun, 2017 sejumlah Rp60 triliun, dan tahun ini Rp60 triliun,” katanya.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Berikan 'Kopi Manis'

Ditambahkannya, pemerintah fokus pada pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat karena lebih dari 80 persen tinggal di desa. Melalui dana desa, masyarakat dapat membangun infrastruktur desa, seperti jalan dan sarana produktif lainnya.

“Misalnya, BUMDes sesuai kebutuhan masing-masing desa. Kalau di Bali, BUMDes bisa bergerak di bidang pariwisata, seperti di Klaten (Desa Ponggok), BUMDes wisatanya dikelola dengan sangat baik,” ujarnya. (Har)

Jabarnews | Berita Jawa Barat