JABARNEWS | GARUT – Polres Garut mengungkapkan fakta baru kasus perampokan uang bantuan operasional sekolah (BOS) di wilayah hukumnya.
Kepala Polres Garut Ajun Komisaris Besar Polisi Rio Wahyu Anggoro mengatakan, para perampok menyamar jadi aparatur sipil negara dan mencari calon korbannya di kantor bank.
“Dia bukan ASN (aparatur sipil negara), tapi dia seolah-olah seperti ASN untuk menyetor uang ke bank, iya dia (pelaku) menyamar (pakai seragam ASN),” kata Rio saat jumpa pers pengungkapan kasus perampokan uang BOS di Mapolres Garut, Selasa (28/2/2023).
Dia menjelaskan, kawanan perampok uang BOS sebesar Rp160 juta milik Sekolah Dasar Prima Insani Garut itu diketahui berjumlah empat orang. Sebanyak dua orang sudah ditangkap dan dua orang lagi yang diketahui melarikan diri ke luar Jawa masih diburu polisi.
Rio menjelaskan, keempat kawanan perampok itu memiliki peran yang berbeda-beda, salah satunya ada yang berpura-pura menjadi ASN, lalu masuk ke kantor Bank BJB Garut untuk mencari target nasabah yang mengambil uang dalam jumlah banyak.