“Saya langsung telepon petugas yang menyebut ambulans desa menuju ke situ, tapi kata petugas gotong dulu korbannya ke jalan aspal, karena ambulans desa tidak bisa ke lokasi karena jalan yang rusak parah, ada informasi begitu kami tandu korbannya sampai ke jalan aspal sekitar dua kilometer,” kata Asep.
Asep mengatakan, korban lalu meninggal dunia dua hari setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
“Kami memohon agar jalan ini segera diperbaiki, karena satu-satunya akses warga, kejadian seperti ini kan juga terhambat karena akses jalan yang rusak,” katanya
Dia mengatakan, jika setiap hari Jumat, warga yang ada di sekitar jalan tersebut memperbaiki dengan cara swadaya. “Sedikit-sedikit kami perbaiki, karena mau gimana lagi, jalan ini sudah ada dari tahun 1980 dan belum ada perbaikan sampai saat ini juga,” tandasnya. (Red)