Angin Terlalu Kencang, Tandem Paralayang Bukit Panten Sidamukti Ditutup

‎JABARNEWS | MAJALENGKA – Tiupan angin yang terlalu kencang di bulan Juli dan Agustus 2019 ini, membuat pengelola Bukit Panten Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, yang biasanya membuka olahraga tandem menggunakan parasut paralayang, saat ini metutup kawasan tersebut untuk umum.

Penutupan tersebut dengan alasan yang jelas, karena sangat berbahaya bagi penerbang menggunakan jenis parasut atau gantolle.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Majalengka, Dede Sofyan mengatakan, dengan alasan angin yang sangat kencang dan berpotensi membahayakan penerbang, maka untuk saat ini di bulan Agustus hingga akhir Oktober 2019, Bukit Panten Paralayang tertutup untuk penerbangan jenis tandem atau terbang berdua.

Baca Juga:  Di Tasikmalaya, Harga Telur dan Daging Ayam Naik

“Kita tutup karena angin yang dirasakan sangat kencang, itu berbahaya bagi penerbangan paralayang maupun gantolle.” ujarnya kepada Jabarnews.com, saat dihubungi via ponsel, Minggu (11/8/2019).

Baca Juga:  Siapa Pengurus Wandik Kabupaten Purwakarta Ke Depan? Ini Calonnya

Dede menambahkan, Bukit Panten Paralayang akan kembali dibuka pada perkiraan bulan November hingga April. Mengingat, cuaca angin pada bulan tersebut dirasakan lebih ramah dan nyaman untuk terbang jenis tandem.

“Sekarang pun bisa, namun itu khusus untuk ahlinya saja dan harus sendirian, dan harus betul-betul matang dalam perhitungan arah dan kecepatan angin. Kita buka kembali bulan November, itupun melihat kecepatan anginnya nanti seperti apa,” ujarnya.

Baca Juga:  Herman Suherman: Warga Cianjur Selatan Butuh Pasokan Listrik PLN

Sementara itu berdasarkan perhitungan BMKG Jatiwangi dalam akun resminya, saat ini khususnya di bulan Agustus 2019 terjadi peningkatan kecepatan angin di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning). (Rik)

Jabar News | Berita Jawa Barat