Sekda Purwakarta Tutup Galian Tanah Merah di Sukatani

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, H. Iyus Permana, memenuhi janjinya menutup galian tanah merah yang ada di wilayah Kecamatan Sukatani, termasuk di Desa Sukajaya, Senin (21/10/2019) pagi.

Saat dihubungi Sekda, H. Iyus Permana, mengatakan, nanti hari senin akan kami tutup.

“Kalau yang di Cirende, sudah ditutup, mungkin yang di Sukatani, Senin,”ucap Iyus singkat dilansir dari laman hariankriminal.com, Senin (21/10/2019).

Baca Juga:  3.000 Nakes Ikuti Gebyar Vaksin Covid-19, Begini Harapan Uu Ruzhanul Ulum

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Purwakarta, Aulia Pamungkas mengatakan bahwa penutupan galian tanah merah yang di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukatani, berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan Nomor 503/46/BAP/Lapangan/Gakda/2019.

“Saat itu yang hadir di lokasi galian tanah merah mewakili pihak pengusaha adalah Zulkipli,” kata Aulia.

Menurut Aulia, pihak pengusaha saat diperiksa tidak bisa memperlihatkan perizinan terkait usaha galian tanah merah.

Baca Juga:  Modus Baru Perampasan Motor Mengaku Debt Collector, Ini Kata Polisi

Kemudian, Zulkipli selaku pengusaha dan penanggung jawab usaha galian tanah merah harus menghentikan kegiatan sampai mendapatkan perzjinan dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat.

“Tanah merah dijual ke Cibitung Kabupaten Bekasi, untuk pembangunan jalan Tol,” ujar Aulia.

Ditempat berbeda, Ketua KPP Purwakarta, Munawar Holil, mengatakan, bahwa dilokasi galian tanah merah yang ada di wilayah Kecamatan Sukatani, diduga milik perusahaan besar.

Baca Juga:  Polres Cirebon Kota Ungkap 8 Kasus Narkoba

“Ini perusahaan besar, yang akan meraup keuntungan besar di Kabupaten Purwakarta. Lihat alat berat dan armadanya begitu banyak di lokasi,” katanya.

Setelah ditutup ujarnya, harus dipantau karenat tidak menutup kemungkinan satu dua hari lagi akan buka lagi.

“Mungkin ini yang kesekian kalinya ditutup. Tapi kan buka lagi. Maka, pihak Satpol PP harus terus memantau lokasi galian tanah merah tersebut,” harap Holil. (Red)