Disnakertrans Purwakarta Tanggapi TKW Diperlakuan Tidak Menyenangkan

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta menanggapi terkait kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kecamatan Pasawahan yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan di Arab Saudi.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Purwakarta, Tuti Gantini mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kasus tersebut.

Diungkapkan, jika Neng Oyah Aipah (43) TKW Purwakarta tersebut ingin pulang ke Indonesia semestinya datang langsung ke Disnakertrans Purwakarta yang berada di Jalan Veteran, Kelurahan Ciseureuh, Kabupaten Purwakarta.

“Kami belum dapatkan laporan. Keluarganya suruh datang saja ke kantor Disnaker dengan membawa dokumen-dokumennya,” ujar Tuti, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (15/1/2020).

Baca Juga:  Catat! Ini Rangkaian HUT ke-77 Provinsi Jawa Barat

Saat disinggung terkait status Neng Oyah yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita di luar negeri, Tuti menyebut statusnya ilegal, karena penempatan kerja tak ada lagi yang di timur tengah salahsatunya Arab Saudi.

“Itu (Neng Oyah) ilegal. Jadi, keluarganya itu jangan berkoar di media sosial. Tapi, datang saja keluarga korban ke Disnaker biar kami selesaikan proses-prosesnya melalui koordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan kementerian terkait agar cepat dipulangkan,” katanya.

Tuti juga menambahkan perusahaan yang memberangkatkan Neng Oyah ke Arab Saudi merupakan PT yang ilegal.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini Minggu 22 Januari 2023

“Itu teh TKW ilegal ketahuan dari agennya yang ilegal. Sebab, kami sudah gak ada visa ke luar negeri terutama Arab Saudi atau Timur Tengah. Tapi, tetap kami bantu untuk memulangkannya. Kami mana tahu jika tak ada laporan,” tegasnya.

Terpisah, Anak kedua Neng Oyah dari suami Wahyudin (46), Isna Nurrohmah menungkapkan awal mula ibundanya pergi ke Arab Saudi saat itu dirinya masih duduk di bangku SMP.

Diungkapkannyabl, Masalah ekonomi menjadi salah satu faktor yang mendorong ibundanya memilih bekerja di negeri orang.

“Ya sedih (mamah ke Arab Saudi) karena aku gak diajak. Aku ingin mamah cepat pulang dan ada di rumah. Sudah jangan mikirin biaya sekolah aku dan adik-adik lagi. Aku gak butuh kemewahan, gak butuh uang banyak, cukup mamah bisa di sini dan bahagia lagi di sini bersama keluarga,” ujar Isna di Purwakarta, Rabu (15/1/2020).

Baca Juga:  Akhir Libur Sekolah, Arus Lalin Tol Japek Ramai Lancar

Isna juga menjelaskan bahwa ibundanya sering mengirimkan uang kepada keluarganya yang ada di Purwakarta dengan nominal yang berbeda-beda.

“Kalau aku mah bisa mah cepet pulang ke rumah. Jangan mikirkan biaya aku lagu, Aku gak butuh kemewahan, hanya butuh bahagia di sini bersama mamah,” harapnya. (Gin)