Tantangan di Usia Muda Agar Tak Menjadi Pengangguran

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pengangguran muda atau kelompok usia sangat produktif masih menjadi salah satu isu sosial utama di Indonesia. Berdasarkan Data BPS 2019 menyebut, dari keseluruhan 7,05 juta penduduk menganggur, sekitar 3,98 juta di antaranya berumur 15-34 tahun.

Pengangguran muda ini 78 persennya berpendidikan SMA ke atas. Sebanyak 90 persen penggugur muda tidak pernah mengikuti pelatihan bersertifikasi dan sebanyak 66 persen tidak pernah bekerja sebelumnya.

Temuan BPS lain memperlihatkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Purwakarta yang mengalami penurunan 0,24 persen dari 9,89 persen pada 2018 menjadi 9,65 persen pada tahun berikutnya.

Baca Juga:  Di Tebing Bernilai Historis Ini Sang Merah Putih Mulai Berkibar

Meski demikian, rasio ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata TPT Provinsi Jawa Barat yang mencapai 7,99 persen.

Dinas Kepemudaan Olah Raga, Pariwisata dan Kepemudaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta tengah meretas masalah ini. Salah satunya dengan memaksimalkan penetrasi kebijakan Peraturan Daerah (Perda) No 2 tahun 2019 tentang Kepemudaan.

Kepala Bidang Kepemudaan, Disporaparbud Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq mengatakan, yang perlu dibangun saat ini yakni penyadaran mindset.

“Kemudian juga pemberdayaan dan pengembangan generasi muda, dan yang harus dipersiapkan mindset bahwa bukan lagi mencari pekerjaan tapi menciptakan pekerjaan sendiri. Lalu mengajak pihak lain untuk bergabung,” kata Arif, Rabu (19/2/2020).

Baca Juga:  Tiga Kriteria Cawapres yang Diinginkan Anies Baswedan, Ini Sosoknya?

Disebutkan Arif, beberapa sektor minat bakat yang bisa digarap oleh generasi muda yakni dengan melibatkan diri di dunia profesi baru. Semisal menjadi youtuber, gamer, sosial media influencer positif, dan sejenisnya. Atau dengan mengembangkan profesi konvensional menjadi lebih modern.

“Menjadi petani dan peternak kekinian misalkan. Bahkan mengembangkan kreasi seni dan tradisi yang sudah hidup di Purwakarta. Sektor-sektor ini kita pandang layak digeluti oleh pemuda Purwakarta dan rasakan sendiri hasilnya,” ujar Arif.

Pembangunan pemuda tidak bisa berhenti dan ditangguhkan, dinamikanya berjalan setiap saat. Dan semua instansi pemerintah harus menyertakan sasaran mayoritas program untuk perkembangan generasi muda.

Baca Juga:  Ultah 1 September Oscar Lawalata Pakai Nama Baru, Siapa?

“Tahun ini kita tengah memproyeksikan Purwakarta masuk dalam nominasi kabupaten layak pemuda. Beberapa indikator masih perlu disiapkan seperti sarana dan prasarana penunjang,” jelas Arif.

Meski begitu, lanjut dia, secara tugas dan fungsi otoritas bidang kepemudaan seluruhnya tidak akan terjangkau dari sisi SDM dan anggaran. Kendati itu, diperlukan koordinasi lintas sektor Disporaparbud dengan OPD dan instansi lain.

“Memililiki sasaran mayoritas program harus menyasar anak-anak muda. Kita juga berterima kasih kepada OKP dan sejenisnya yang ikut turut membantu bina generasi muda,” ungkapnya. (Gin)