Penggunaan KB di Kabupaten Cirebon Capai 74 Persen

JABARNEWS | CIREBON – Keikutsertaan warga Kabupaten Cirebon dalam program Keluarga Berencana (KB) sudah mencapai angka 74 persen. Pencapaian tersebut merupakan salah satu hasil dari peran aktif Pos KB di desa.

Bupati Cirebon Imron menyatakan bahwa tanggung jawab kader Pos KB bukan hanya masalah penggunaan KB saja. Namun, juga ikut memperhatikan problem-problem keluarga yang terjadi di masyarakat.

“Tolong juga perhatikan masalah keluarga, kesehatan anak dan ibunya,” ujar Imron saat menghadiri acara Silaturahmi Pos KB Desa Se-Kabupaten Cirebon di Pendopo Bupati, Selasa (15/09/2020).

Baca Juga:  Pemerintah segera Terapkan Sistem WFA, PNS Bisa Bekerja di Mana Saja

Imron mengakui, angka stunting di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi. Oleh karena itu, ia sangat berharap peran aktif dari kader KB di seluruh desa untuk bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait hal tersebut.

Permasalahan stunting, menurut Imron, perlu diperhatikan dan diseriusi. Pasalnya, stunting akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan yang dimiliki oleh warga.

“Kalau kualitas kesehatannya tidak baik, akan berpengaruh terhadap kualitas sumner daya manusia yang dihasilkan” katanya.

Potensi Kabupaten Cirebon yang sangat banyak sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Apalagi, ujar Imron, Kabupaten Cirebon juga memiliki keunggulan akses dengan banyak pintu tol yang ada

Baca Juga:  Dua Bocah Hanyut Akibat Terpelesat di Saluran Air Ciparay

“Yang dibutuhkan Kabupaten Cirebon ini, yakni SDM yang berkualitas, untuk bisa mengolah dan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Cirebon. Kalau SDM-nya bagus, maka nanti bisa mengolah potensi yang ada di daerahnya,” katanya. 

Imron juga menegaskan, jika di lapangan ditemukan problem kesehatan anak dan lainnya, silakan untuk segera melaporkan kepada kuwu atau camat setempat.

“Biasanya warga yang memiliki problem itu, tidak berani melaporkan atau malu untuk melaporkannya. Jadi kami minta peran aktif masyarakat lainnya, untuk ikut melaporkan jika ada tetangganya yang mengalami problem kesehatan anak seperti stunting, “katanya.

Baca Juga:  Gara-gara Ujaran Kebencian Soal Ade Armando, Guru Besar di UGM Ini Dapat Sanksi Etik

Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon Iyan Ediyana membenarkan bahwa angka partisipasi KB di Kabupaten Cirebon sudah mencapai 74 persen. Mayoritas menggunakan IUD dan Implan.

“POS KB sudah ada di 412 desa dan 12 kelurahan di Kabupaten Cirebon. Mereka merupakan garda terdepan dalam suksesnya pelaksanaan program KB di Kabupaten Cirebon. (Arn)