Imbas PSBB Jakarta, Pengamat: Otomatis Ekonomi Jabar Berkurang

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi menilai dampak PSBB DKI Jakarta akan berimbas pada turunnya ekonomi Jawa Barat terutama daerah yang memiliki sektor wisata.

“Saya kira dampaknya tentu sangat signifikan ya, karena kan dengan adanya PSBB, kemudian pembatasan orang yang secara otomatis di daerah itu ekonomi akan berkurang,” kata Acuviarta saat dihubungi, Selasa (22/9/2020).

Dia mengungkapkan, selama sabtu dan minggu lebih dari 30 persen ada pendatang baru dari Jakarta sebagai wisatawan domestik. Oleh karena itu, dampak secara langsung akan terasa disektor wisata.

Baca Juga:  Heboh Video Pria di Garut Minum Darah Sapi Kurban, Wabup: Jangan Dicontoh!

“Jadi saya kira secara langsung bahwa dampak daripada PSBB itu terhadap ekonomi Jawa Barat akan sangat signifikan begitu ya,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Acuviarta menyebut beberapa daerah di Jabar seperti Bogor, Depok, dan Bekasi yang menjadi penyangga DKI Jakarta itu kontribusi ekonominya terhadap perekonomian Jabar secara agregat itu cukup besar.

Sedangkan, lanjut dia, dalam klater industri itu adalah sektor terbesar di Jabar sehingga basis industri itu ada di Bekasi, Bogor, dan Karawang yang terkena dampak secara langsung.

Baca Juga:  Ditonton Presiden Jokowi, Persib Tundukkan Persis 2–0

“Dampak secara tidak langsung kan juga saya kira ada efek secara psikologi juga untuk melakukan aktivitas tas dengan antara ketiga daerah tersebut dengan daerah Jawa Barat yang lain termasuk juga penduduk DKI dengan daerah Jawa Barat di luar penyangganya,” ucapnya

Berkaca dari PSBB bulan April 2020, Acuviarta menjelaskan bahwa perekonomian di Jabar mengalami kontraksi sampai minus 5.98 persen. Atas dasar itu, dia meminta Pemerintah Daerah untuk bertindak cepat agar dampak PSBB DKI tidak terlalu berpengaruh.

“Saya kira itu ada sebuah refleksi, kemudian meskipun mobilitas barang dan jasa itu sebenarnya tidak terkendala, karena ada beberapa lapangan usaha ada beberapa aktivitas yang masih diperbolehkan,” jelasnya.

Baca Juga:  KPK Eksekusi Mantan Walikota Tasikmalaya ke Lapas Sukamiskin

“Misalkan saya lihat misalkan berkaitan dengan mobilitas untuk pendistribusian bahan kebutuhan pokok gitu ya. Kemudian untuk kesehatan dan sebagainya tetapi tentu akan sangat jauh berkurang dengan adanya pembatasan di ketiga wilayah tersebut secara langsung terhadap perekonomian Jawa Barat,” tutupnya.

Sebelumnya, tingkat okupansi hotel di Pangandaran mengalami penurunan sampai 40 persen dalam kurun waktu 3 hari setelah ditetapkannya PSBB DKI Jakarta. (Rnu)