Warga Rengasdengklok Tolak Rencana Deklarasi KAMI, Ini Alasannya

JABARNEWS | KARAWANG – Rencana deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Kabupaten Karawang mendapat penolakan dari ratusan warga Rengasdengklok. Mereka datang dengan membentangkan spanduk dan poster penolakan, Minggu (27/09/2020).

Seperti yang dikatakan salah satu warga Desa Rengasdengklok Selatan, Acep Heri Gunawan mengatakan, warga Desa Rengasdengklok Selatan sedang dalam keadaan tenang tentram dan dirinya tak mengingikan adanya pihak-pihak yang ingin mempeovikasi.

“Warga di sini hidup tenang dan damai. Jangan diprovokasi dengan narasi yang tidak mendasar dan murahan. Apalagi mau dideklarasi di tempat yang kami banggakan. Kami jelas menolak,” kata Acep seperti dilansir dari TVBerita.

Baca Juga:  Waduh! Gudang Limbah RSUD Bekasi Dilalap Sijago Merah

Acep berharap pihak pemerintah daerah maupun kepolisian jangan sampai memberikan izin dan membiarkan terjadinya kerumunan. Apalagi di tengah tingginya angka terpapar Covid-19 di Karawang.

“Saya justru penasaran. Judulnya menyelamatkan, tapi bagi kami ini justru memecah belah. Kondisi begini kita perlu persatuan bukan sok mau jadi penyelamat dengan memprovokasi masyarakat,” tandasnya.

Hal lebih keras disampaikan Setiawan selaku Koordinator Lapangan mengatakan, tidak ingin tugu Rengasdengklok dijadikan lokasi memecah belah bangsa.

Baca Juga:  Begini Instruksi Anies Baswedan dalam Ingub 52 Tahun 2020 Soal Banjir

“Monumen Rengasdengklok adalah simbol untuk mempersatukan. Bukan untuk memecah belah. Jika tetap ngotot mau deklarasi di sini, saya akan kerahkan warga di sini untuk membentengi dan mengusir orang-orang tidak jelas,” jelasnya.

Setiawan menegaskan, pihaknya merasa mendidih jika ada orang-orang tidak jelas mau numpang di sini memprovokasi warga Rengasdengklok. Jika pihak KAMI tetap memaksakan kehendak. Warga 3 Kecamatan, yaitu Rengasdengklok, Kutawaluya dan Jayakerta siap menghadang.

Baca Juga:  Penggunaan KB di Kabupaten Cirebon Capai 74 Persen

“Sekali lagi saya Ingatkan ya. Jangan usik. Warga di sini tak butuh pahlawan kesiangan,” tandasnya geram.

Setiyawan juga menerangkan masyarakat saat ini berupaya mendisiplinkan diri dengan protokol kesehatan di tengah pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah.

“Selama ini warga berupaya disiplin. Jangan sampai massa dari KAMI datang membawa virus. Saya dengar mereka akan datangkan massa dari luar Karawang juga, jelas kami menolak keras,” tandasnya. (Red)