Waspadai Hal Ini Sebelum ke Pantai Cipatujah

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengakui bahwa alat peringatan dini tsunami di kawasan Pantai Cipatujah tidak berfungsi dan dalam kondisi rusak sejak beberapa tahun lalu.

“Sama sekali belum ada (alat peringatan dini tsunami). Pernah ada satu di Cipatujah, tapi tak lagi berfungsi,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin di Tasikmalaya, Minggu (4/10/2020), dikutip dari Antara.

Baca Juga:  244 Brand Raih Penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award 2019

Nuraedidin menuturkan, Kabupaten Tasikmalaya memiliki garis pantai yanh cukup panjang, berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Pangandaran yang menghadap ke laut lepas Samudera Hindia.

Pantai selatan Tasikmalaya, menurut dia, memiliki potensi tsunami sejak peristiwa tsunami Pangandaran pada 2006 lalu. Meski begitu, belum banyak dipasang alat peringatan dini tsunami di kawasan pantai tersebut.

BPBD Kabupaten Tasikmalaya, lanjut dia, telah mendata kebutuhan alat peringatan dini tsunami di sepanjang pantai Tasikmalaya. Hasilnya, dibutuhkan empat alat yang saat itu sudah disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga:  Ehem! Jelang Pelantikan dan Pengumuman Menteri, Jokowi Bertemu Prabowo

“Wilayah pesisir pantai ada 53 kilometer, jadi idealnya memang empat unit alat peringatan dini,” kata Nuraedidin.

Ia menambahkan, meski tidak ada alat peringatan dini tsunami, jajarannya tetap siap siaga, dan memasang rambu-rambu untuk jalur evakuasi agar masyarakat mengetahui jalur penyelamatan apabila terjadi bencana.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut 11.000 Vaksinator Siap Lakukan Vaksinasi Covid-19

Selain itu, lanjut dia, jajarannya terus mengedukasi masyarakat dan menyosialisasikan berbagai potensi bahaya bencana dan cara penyelamatannya untuk mengurangi tingkat risiko bencana.

“Kami juga terus berikan edukasi kepada mereka agar mereka tetap waspada, karena bencana ini tak bisa diprediksi,” kata Nuraedidin. (Ara)