Dikira Petasan, Ledakan Televisi Hanguskan Rumah di Banjar

JABARNEWS I BANJAR – Sebuah rumah permanen milik salah seorang warga Kota Banjar, Jawa Barat, hangus terbakar, Minggu (25/4/2021). Diduga penyebabnya karena korsleting listrik dari televisi. 

Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 16.21 WIB saat pemilik Anton (47) warga Dusun Randegan 1 RT 16 RW 7, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. 

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Meski pemiliknya sedang tertidur pulas di lantai satu rumahnya.

Baca Juga:  Pemprov Jabar & Pemkab Bogor Akan Relokasi Korban Longsor Di Cijeruk

Anton mengatakan saat sedang terlelap tidur, anggota keluarga lainnya mendengar suara ledakan yang berasal dari lantai dua rumahnya.

“Saya lagi tidur, tiba-tiba terdengar suara ledakan lumayan keras. Kiranya suara petasan,” ungkap pemilik rumah Anton, dikutip dari HR Online, Senin (26/4/2021).

Setelah terbangun, ia langsung mencari dan mengecek ke sumber suara ledakan. Ternyata televisi miliknya yang berada di lantai dua itu hancur terbakar. Sehingga sebagian rumah warga Banjar ini sempat terbakar.

Baca Juga:  Tukar Telkomsel Poinnya, Bawa Pulang Mobilnya

“Dilihat ke lantai dua, ternyata asap sudah tebal dan televisi hangus terbakar,” singkatnya.

Terpisah, Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Kota Banjar Aam Amijaya mengatakan setelah mendapatkan laporan peristiwa kebakaran langsung menerjunkan 2 unit Damkar dan mobil BPBD Kota Banjar.

Aam menjelaskan penyebab peristiwa itu diduga berasal dari konsleting arus listrik, lalu menimbulkan ledakan yang berasal dari sebuah televisi.

Baca Juga:  Mahfud Jadi Cawapres Tapi Tenang-tenang Saja

“Kami menduga faktor penyebab kebakaran itu terjadi karena konsleting listrik. Karena sebelumnya juga terdengar ledakan yang bersumber dari televisi pada lantai dua rumah,” paparnya.

Beruntung dalam peristiwa rumah warga Banjar yang terbakar ini tidak memakan korban luka maupun korban luka. Sebab pemilik rumah sedang berada di lantai 1. Namun pemilik rumah mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah. (Red)