Ratusan Santri di Ciamis Datangi Cafe, Ada Apa?

JABARNEWS | CIAMIS – Ratusan santri di Banjarsari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Razia miras di beberapa cafe yang ada di Dusun Neglasari pada Minggu (09/05/2021).

Korlap Aliansi Forum Santri Banjarsari, Ustadz Asep Sobur (UAS) mengatakan, cafe tersebut sebelumnya juga sudah ia peringati agar tidak menjual miras dan membuat pengunjung mengonsumsi minuman beralkohol di lokasi. Namun pengelola cafe tidak pernah mengindahkannya.

“Razia ini untuk yang ketiga kalinya, setelah sebelumnya kami bersama pemerintah desa pernah mendatangi dan mengingatkan pemilik cafe. Namun sayang, makin kesini makin berani, bahkan cafe ini buka hingga larut malam, katanya. Dialansir dari harapanrakyat.com pada (10/05/2021)

Baca Juga:  Ini Teknologi yang Dimiliki Hunian Tetap Korban Gempa Cianjur

Apalagi saat ini, Asep Sobur mengatakan, pihaknya sengaja mendatangi cafe yang ada di Desa Banjarsari lantaran ketahuan menjual miras di tengah bulan suci Ramadhan.

“Kami dari Aliansi Forum santri Banjarsari sengaja datang ke cafe ini untuk mengingatkan agar pemilik cafe ini tidak menjual miras. Kita bukan melarang usaha, namun untuk jualan miras jelas kami akan bertindak,” katanya.

Baca Juga:  Kirab Pemilu 2024 di Purwakarta Berakhir, Ini Jadwal Daerah Berikutnya

Menurut UAS gara-gara cafe buka sampai larut malam akibatnya sangat mengganggu ketentraman lingkungan padat penduduk.

“Seperti halnya malam tadi, kami mendapatkan laporan warga jika di cafe Baper dipadati pengunjung dan minum minuman keras di lokasi. Selain itu, alunan live musik menambah kebisingan suasana. Terlebih beberapa malam terakhir kerap terjadi perkelahian di cafe tersebut,” terangnya.

Karena itu, lanjut UAS, pihaknya sengaja melakukan aksi tersebut untuk memberikan pelajaran terhadap pemilik cafe.

Baca Juga:  Kasus Korupsi PT DI Berlanjut, Hari Ini Pembacaan Dakwaan Dari JPU KPK

“Aksi ini sebagai bentuk kekesalan kami yang selama ini telah bersabar, namun karena kerap terjadi kejadian yang mengganggu kamtibmas, maka kami harus turun tangan dan memberikan pelajaran sebagai shock terapi,” ungkapnya.

Saat razia miras di Cafe tersebut, para santri menemukan sepuluh botol bir. “Hanya sepuluh botol bir yang ada di lokasi. Kami menduga aksi kami sebelumnya telah ada yang membocorkannya,” jelasnya. (Red)