Bilang Belajar Daring, Pelajar SMP di Ciamis Main Game Online Sampai Lumpuh

JABARNEWS | CIAMIS – Diduga lantaran terlalu banyak bermain gadget, seorang pelajar SMP di Kabupaten Ciamis menjadi lumpuh. Dia bermain gadget siang malam, bahkan sampai kurang tidur karena begadang. 

Pelajar tersebut berinisial A (13), warga Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Dia kini terbaring tak berdaya dan dirawat di RSUD Kota Banjar.

“Kata ibunya, kaki anaknya itu tidak bisa gerak (lumpuh),” ungkap petugas Dinas Kesehatan Kota Banjar, Agung Herawati, dikutip dari Galuh.id, Jumat (1/7/2021).

Saat dibuktikan dengan cara mencubit kakinya, anak itu tidak merasakan sakit. Benar saja, dokter pun menyatakan kaki pelajar tersebut lumpuh.

Kaki anak ini memang cukup lama tidak bisa gerak. Pasalnya, selama setahun ini ia hanya bermain game online ML (Mobile Legend) sambil rebahan di tempat tidur.

Baca Juga:  Hore! Jokowi Akan Beri Gaji Korban PHK Selama Enam Bulan

Menurut Agung, anak itu keasikan main game online di gadget. Agung pun menanyakan kepada orang tuanya, alasan mengapa membiarkan anaknya seperti itu.

Orang tuanya, terang dia, menjawab bahwa anaknya suka berdalih sedang mengikuti pembelajaran sekolah secara daring.

“Saya bilang tidak mungkin belajar daring sampai seharian, itu mah sudah kecanduan main game online,” ucap Agung.

Kepala Dinas Pendidikan Ciamis, Asep Saeful Rahmat menanggapi terkait kabar tersebut.

Pihaknya pun meminta orang tua untuk senantiasa mendampingi dan mengawasi anak-anaknya,

karena saat ini kondisi sedang pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Keluarga TNI Di Kompleks Cijantung Jakarta Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf

Asep menegaskan, sebaiknya orang tua dapat mencegah anak-anaknya dari ketergantungan gadget saat berada di rumah.

Berikan kegiatan-kegiatan yang positif sehingga anak-anak melupakan gadgetnya. Boleh saja menggunakan gadget, tapi jangan sampai berjam-jam.

Jangan sampai kasus anak yang diduga lumpuh karena kerajingan main gadget terjadi lagi. Arahkan anak-anak ke berbagai kegiatan yang positif.

Menurutnya, pada situasi pandemi seperti sekarang, peran orang tua harus lebih optimal. Perlu perhatian khusus sehingga anak pun selalu terkontrol dengan baik.

Ketika anak-anak bersosial pun perlu menjadi perhatian. “Karena jaman sekarang bersosialnya mungkin berbeda dengan jaman kita dulu,” tutur Asep.

Baca Juga:  Ketua P2TP2A: Penanganan Pengungsi Rohingya Harus Prioritaskan Perempuan dan Anak

Selain itu, pergaulan juga bisa menjadikan anak-anak tersesat. Oleh karenanya, orang tua harus selalu mengawasi anak, baik di rumah maupun ketika bermain.

Harapannya, kejadian pelajar yang lumpuh karena keseringan bermain game online di gadget menjadi pelajaran bagi semua.

Lanjut Asep, saat ini adalah tahun akhir ajaran pendidikan 2020/2021, anak-anak pun libur sekolah.

Untuk itu ia menegaskan, orang tua harus bisa mengawasi dan mengarahkan waktu libur anak-anak kepada kegiatan yang baik.

Misalnya, suruh ikut kegiatan di mushola atau hal positif lainnya. “Kemudian karena kondisi masih pandemi, maka perlu menerapkan prokes,” pungkasnya. (Red)