Atasi Pasokan Apartemen, Crown Group Buka Peluang Kolaborasi dengan Indonesia

JABARNEWS | BANDUNG – Crown Group berencana untuk membangun pipa pengembangan apartemennya selama lima hingga sepuluh tahun dengan optimisme akan pemulihan ekonomi dan kesehatan pasar properti apartemen.

Komisaris dan CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan, perusahaan akan mengembangkan sayapnya di Sydney sembari melihat peluang lain di Melbourne, Brisbane dan bahkan Indonesia.

“Fokus kami tetap di Australia, namun kami juga tidak bisa menutup mata atas peluang ekspansi di Indonesia sebagai salah satu negara yang masuk dalam jajaran 5 negara teratas dari ukuran PDB menurut World Economic Forum,” kata Iwan dalam keterangan yang diterima, Senin (5/6/2021).

Baca Juga:  Beto Cetak Quatrick, Indonesia Gelontorkan Setengah Lusin Gol Melawan Vanuatu

Dia menegaskan bahwa pihaknya telah bernegosiasi dengan sejumlah kelompok yang tertarik untuk melakukan usaha patungan dengan mitra terpercaya dengan rekam jejak yang solid dalam pengembangan dan peningkatan nilai, desain inovatif yang berkualitas. Rincian usaha patungan dan mitra baru akan diumumkan secara bertahap dalam 12 bulan ke depan.

“Mereka tahu bahwa Crown Group memiliki kapasitas dan kapabilitas yang dalam mengembangkan pembangunan high density dengan fasilitas bergaya resort yang mewah. Mereka juga sangat yakin dengan nilai pengembalian mereka di masa depan dan hasil dari pengembalian itu adalah apa yang ingin mereka capai,” ucapnya.

Baca Juga:  Bermodal Pinjaman Rp3,2 Triliun, Kemenhub akan Bangun Infrastruktur Kendaraan Umum di Bandung

Iwan menjelaskan, peluang kolaborasi tersebut dilakukan karena jika kekurangan unit apartemen akan menciptakan krisis pasokan di kawasan dalam kota.

“Kota ini akan mengalami krisis pasokan yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan harga lebih jauh dalam pembangunan apartemen dalam kota,” jelasnya.

Baca Juga:  Pasca Gempa, Warga Ciherang Cugenang Cianjur Sebut Merasa Diayun Ambing

Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan, saat ini adalah saat yang tepat untuk mengakuisisi lahan pembangunan untuk jangka pendek dari sektor-sektor yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19 dan penutupan perbatasan.

“Sementara perbatasan internasional tetap ditutup, pertumbuhan akan terhambat secara signifikan. Inilah sebabnya mengapa kami sekarang melihat peluang pengembangan baru,” ungkapnya.

“Kami sadar bahwa para pemilik lokasi pengembangan menjadi lebih realistis dalam ekspektasi harga dan ketentuan pengaturan penjualan mereka,” tutupnya. (Red)