Kritik Keras DPR RI Soal Vaksinasi Berbayar, Jangan Berbisnis dengan Rakyat

JABARNEWS | JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati mengkritik program vaksinasi gotong royong individu yang berbayar. Menurutnya, vaksinasi yang berbayar itu layaknya pemerintah berbisnis dengan rakyat sendiri.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera tersebut pun menilai kebijakan vaksinasi berbayar menunjukkan pemerintah inkonsisten dalam hal regulasi.

“Kami minta agar pemerintah hendaknya tidak berbisnis dengan rakyat di tengah pandemi yang semakin berat ini,” kata Kurniasih dalam keterangan tertulis, Senin (12/7/2021).

Sebelumnya, program vaksinasi gotong royong ditanggung oleh perusahaan dan diberikan secara gratis untuk para pegawai perusahaan.

Baca Juga:  Bikin Nyaman, Inilah 5 Tips Menyusui Saat Produksi ASI Berlebih

“Kami beri catatan pemerintah sering sekali berubah regulasi, sehingga sekarang muncul vaksin berbayar,” ujar Kurniasih.

Ia pun berharap agar Presiden Joko Widodo konsisten pada kebijakan vaksin gratis untuk seluruh masyarakat, bukan malah memunculkan opsi vaksin berbayar.

Selain itu, Kurniasih juga mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah pemerintah untuk mencapai target satu juta vaksin per hari secara konsisten.

Menurutnya, pemerintah semestinya fokus pada program vaksinasi nasional dengan mendatangi langsung masyarakat, memperbanyak tenaga vaksinator, serta menambah kuota vaksin di daerah-daerah.

Baca Juga:  Berobat Dibayar Baca Alquran

“Tantangan vaksinasi gratis kita banyak sehingga adanya vaksinasi berbayar bisa memengaruhi program vaksinasi nasional. Fokus pada target vaksinasi nasional yang masih banyak perlu perbaikan,” ujar Kurniasih.

Diberitakan sebelumya, pemerintah melalui PT Kimia Farma Tbk menyelenggarakan program vaksinasi gotong royong berbayar bagi individu mulai 12 Juli 2021.Harga pembelian vaksin dalam program ini sebesar Rp 321.660 per dosis. Peserta vaksinasi juga akan dikenakan tarif pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis.

Dengan demikian, untuk setiap satu dosis penyuntikan vaksin, peserta harus mengeluarkan Rp 439.570. 

Baca Juga:  Alumni UPI Banyak Menyumbang Kemajuan di Dunia Pendidikan

Karena setiap individu membutuhkan dua dosis vaksin, total biaya vaksinasi per individu untuk dua dosis sebesar Rp 879.140.

Padahal, sebelumnya Presiden Joko Widodo pernah menegaskan pemerintah akan menggratiskan semua vaksin Covid-19.

“Jadi setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali,” kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/12/2020). (Red)