Imbas PPKM Dua Santri Dari Jateng Terlantar Selama 8 Hari, Kini Ada Di Cirebon

JABARNEWS | CIREBON – Imbas dari adanya penyekatan PPKM Darurat di perbatasan antara Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Barat (Jabar). Dua santri dari Semarang Jawa tengah terlantar di jalanan selama delapan hari.

Dua santri dari Pondok Pesantren Al-Falah Semarang Jawa Tengah, yakni Moh Fatih dan adiknya Syarifah Nur Ika, keduanya nekat hendak pulang ke wilayah Bekasi. Namun, kendaraan yang dinaiki keduanya terjaring operasi PPKM Darurat di Pintu keluar perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.

“Saat masuk pintu perbatasan, kami disekat oleh petugas, kemudian diturunkan dan diminta kembali ke pondok, “kata Moh Fatih, saat berada di rumah singgah aman KPAID Kabupaten Cirebon. Minggu (18/07/2021)

Baca Juga:  Anda Butuh Bantuan Hukum? Datang Ke Posbakum PN Bandung

Bukannya kembali ke Pondok, mereka berdua justru melanjutkan perjalanannya menuju wilayah Bekasi dengan berjalan kaki. Namun, naas ia mengalami musibah uang dan barang bawaannya hilang dicuri orang saat singgah di Masjid.

“Kami berdua sempat singgah di masjid, tapi disana dompet dan barang bawaan kami hilang dicuri orang, “katanya.

Meski kehilangan uang dan barang bawaannya, ia dan adiknya tak patah semangat untuk pulang ke rumah yang ada di wilayah bekasi. Hingga akhirnya sampai di wilayah Kota Cirebon, dan singgah di Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon.

“Beruntung kami bertemu dengan anggota TNI, dan membawa kami berdua kesini, “katanya.

Selama diperjalanan, diakui Moh Fatih, ia dan adiknya berjalan kaki selama delapan hari tidak memiliki uang. Bahkan, ia sempat merasa kelaparan karena tidak makan selama beberapa hari, tapi beruntung ada saja orang baik yang memberi makan.

Baca Juga:  ‎BIJB Kertajati Kembangkan Edutainment

“Kami berdua selama perjalanan sempat merasa kelaparan, karena tidak ada uang untuk membeli makanan. Tapi beruntung ada saja masyarakat yang baik dan memberi kita makan, “katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) kabupaten cirebon Fifi Sofiah mengatakan saat datang ke rumah singgah aman, keduanya dalam kondisi memprihatinkan usai berjalan kaki 8 hari dari tegal ke cirebon.

“saat pertama datang, mereka berdua terlihat memprihatinkan, karena selama dua hari mereka tidak makan, “katanya.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak 25 Oktober 2021: Ada yang Akan Mengalami Kesulitan

Lanjut Fifi, kedua nya diterima dengan baik dan difasilitasi untuk melakukan tes swab antigen dan hasilnya sudah keluar negatif. Rencananya minggu pagi dua santri ini akan diantar pulang menuju bekasi.

“Kedua Nya sudah menjalani tes swab antigen, dan hasilnya negatif. Rencananya hari ini kami akan bawa kedua nya pulang ke wilayah Bekasi, “katanya.

Sementara itu fifi juga menyayangkan, aksi nekat masyarakat yang seharusnya mematuhi aturan kebijakan PPKM Darurat yang sudah dibuat pemerintah ini dengan tidak memaksakan melakukan aktifitas perjalanan jauh demi mencegah penyebaran covid-19.

“Kami himbau kepada masyarakat untuk mematuhi aturan pemerintah, jangan memaksakan diri untuk beraktivitas di luar, “katanya. (Arn)