Begini Cara Ridwan Kamil Pantau Mobilitas Masyarakat Saat Idul Adha

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyalurkan bantuan berupa tunai dan sembako kepada masyarakat terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat setelah menjalankan salat Iduladha di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (20/7/2021).

“Bantuan-bantuan tunai dan sembako mulai dibagikan kepada masyarakat yang tidak terdata oleh sistem bantuan sosial secara formal karena banyak masyarakat terdampak secara ekonomi saat PPKM Darurat diberlakukan,” kata Ridwan Kamil.

Selain membagikan bantuan, dia pun memantau mobilitas masyarakat saat Idul Adha. Berdasarkan hasil pantauan, mobilitas masyarakat terus menurun.

Baca Juga:  Jadwal Buka Puasa dan Salat Wilayah Purwakarta, Subang, Karawang Rabu 12 April 2023

Ridwan Kamil berharap situasi tersebut karena ketaatan masyarakat Jabar untuk menekan lonjakan kasus Covid-19.

“Terlihat mobilitas sangat turun saat Idul Adha tahun ini. Kegiatan juga sangat sepi tentunya kita harapkan ini bagian dari ketaatan yang secara baik diperlihatkan oleh warga Jabar,” ucapnya.

Ridwan Kamil menuturkan, Idul Adha tahun ini menjadi momentum untuk saling menguatkan di tengah pandemi Covid-19. Pandemi, menurutnya, merupakan ujian dari Allah SWT.

Baca Juga:  PMI Cianjur Krisis Stok Darah, Herman Suherman Minta Para ASN Segera Lakukan Donor

“Allah memberikan ujian ke setiap umat dengan cara dan bentuk yang berbeda-beda, kita sedang diuji oleh Covid-19 dan diuji kesabaran kita, banyak kepahitan yang harus kita alami,” tuturnya.

“Keselamatan nyawa adalah yang utama. Mudah-mudahan kurban dan ibadah kita dapat ridho Allah sebagai bagian dari ketakwaan kita, dan segera kita lepas dari pandemi yang luar biasa ini,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil mengimbau pelaksanaan Idul Adha 1442 H untuk mengoptimalkan hari tasyriq dan membeli hewan kurban dengan memanfaatkan teknologi dengan bertransaksi online.

Baca Juga:  Beri Rokok Ke Orang Utan, Pelaku Diancam Hukuman 3 Bulan Penjara

Penyembelihan hewan kurban, lanjut Ridwan Kamil, dapat berlangsung dalam waktu 3 (tiga) hari, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah 1442 Hijriah. Tujuannya untuk menghindari kerumunan di lokasi penyembelihan hewan kurban.

“Pandemi Covid-19 memaksa kita semua untuk beradaptasi dalam merayakan hari besar keagamaan, tidak terkecuali Idulfitri dan Iduladha. Kita dipaksa menunda tradisi-tradisi hari kemenangan karena yang terpenting saat ini adalah masyarakat harus memastikan kesehatan dirinya dan keluarga,” tandasnya. (Red)