Kasus DBD 2021 di Indonesia, Jawa Barat Duduki Peringkat Pertama

JABARNEWS | BANDUNG – Provinsi Jawa Barat menempati peringkat pertama di Indonesia dengan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) terbanyak pada 2021. Kasus DBD tertinggi di Jabar terdapat di Kota Bekasi dengan jumlah pasien 770 orang. 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes Didik Budijanto mengatakan, sebanyak lima kota dan kabupaten di Indonesia mendominasi angka kasus penyakit DBD tertinggi.

“Ada peningkatan DBD. Biasanya siklus DBD turun, kemudian nanti naik lagi pada November, Desember. Puncaknya pada Maret atau April,” kata Didik Budijanto, Kamis (29/7/2021).

Dia menyatakan, berdasarkan laporan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes di laman resmi Facebook P2PTVZ Kemenkes, Kota Bekasi, Jawa Barat, menduduki peringkat pertama kasus DBD sebanyak 796 orang.

Baca Juga:  Kemarau Gini Enaknya Panen Buah Jambu Kristal

Di peringkat kedua, ujar Didik, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali sebanyak 770 kasus DBD. Di posisi ketiga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 511 kasus. 

“Sedangkan Karawang, Jawa Barat di posisi empat sebanyak 494 kasus, dan Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta di posisi lima sebanyak 464 kasus,” ujarnya.

Menurut Didik Budijanto, kasus DBD hingga pekan ke-25 Juli 2021 mencapai 19.156 kasus yang dilaporkan 405 dari total 477 kabupaten/kota di Indonesia. Sebanyak 160 pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Terdapat penambahan kasus sebesar 1.406 pasien dengan penambahan jumlah kematian DBD sebanyak empat kematian dari Kabupaten Timor Tengah Utara satu kasus, Kabupaten Ende satu kasus, Kabupaten Rote Ndao satu kasus dan Kabupaten Sumba Barat Daya satu kasus. “Jumlah kabupaten/ kota terjangkit 405 di 33 provinsi,” tutur Didik.

Baca Juga:  Super Snow Moon Hiasi Langit

Proporsi pasien didominasi kelompok usia 15-44 tahun sebanyak 38 persen dan 5-14 tahun mencapai 37,39 persen. Sementara pada periode yang sama 2020, angka kasus yang dilaporkan mencapai 108.303 kasus. Sebanyak 747 di antaranya meninggal.

“Data statistik Dirjen P2PTVZ Kemenkes menyebutkan lonjakan DBD pada 2021 berlangsung pada pekan ke-21 mencapai 3.469 kasus dan melandai di pekan ke-23,” ucapnya.

Baca Juga:  Gus Yaqut Minta Warga Bersabar: Sementara Ini Kita Ibadah di Rumah

Didik menyatakan, Kemenkes sudah menyelesaikan finalisasi dua dokumen penting Strategi Nasional Pengendalian Dengue yang akan diluncurkan pada Jumat (30/7/2021).

“Dalam strategi nasional itu ada enam strategi. Salah satunya adalah penguatan komitmen untuk pemerintah pusat, daerah dan juga para pemangku kepentingan, para mitra dalam upaya pengendalian vektor, peningkatan kapasitas surveilens dan tata kelola deteksi dini,” ujarnya.

Kemenkes, tutur Didik, terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperan sebagai juru pemantau jentik (Jumantik). “Masyarakat bisa menuntut implementasi gerakan 1 rumah 1 jumantik atau kebersihan daerah. Strategi ini diharapakan ada semacam aturan-aturan. Apakah itu peraturan gubernur atau peraturan desa,” tutur Didik. (Red)