Stok Vaksin di Jabar Habis, Ridwan Kamil: Bola di Pemerintah Pusat

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Di tengah upaya percepatan vaksinasi Covid-19 secara massal, stok vaksin yang tersedia di Jawa Barat akan segera habis. 

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengajukan permintaan penambahan vaksin Covid-19, karena seluruh vaksin sudah didistribusikan ke berbagai daerah.

Begitu disampaikan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (3/8/2021).

“Stok vaksin kami memang sudah mau habis. Sudah kami mintakan daerah-daerah, dan bolanya ada di pemerintah pusat,” kata Ridwan Kamil.

Baca Juga:  Inilah Program Dedi Mulyadi Untuk Para Lansia Agar Mendapatkan Hidup Lebih Baik

Menurut Ridwan Kamil, saat ini sejumlah daerah di Jabar ada yang tidak melaksanakan vaksinasi, karena stok vaksin yang sudah habis. 

Pemprov Jabar, kata Ridwan Kamil, sudah tak memiliki stok vaksin lagi untuk didistribusikan ke kabupaten/kota yang membutuhkan penambahan vaksin Covid-19.

Sambil menunggu penambahan vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat, Ridwan Kamil meminta daerah-daerah yang masih memiliki sisa stok vaksin untuk melakukan akselerasi vaksinasi Covid-19. 

Di antaranya ialah di Bandung Barat. Meski masih ada stok vaksin, vaksinasi di Bandung Barat berjalan lambat. Dalam sehari hanya sekitar 7-8 ribu orang yang divaksin.

Baca Juga:  Jalan di Desa Pasirangin Purwakarta Rusak Parah, Perekonomian Tersendat

“Itu akan lama kalau kecepatannya seperti itu. Oleh karena itu, harus ditingkatkan dari 7-8 ribu itu ke 24 ribuan,” kata Ridwan Kamil.

Dia pun menekankan kepada Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan untuk memaksimalkan vaksinasi di puskesmas-puskesmas. 

Pasalnya, Ridwan Kamil mencatat bahwa belum semua puskesmas yang memenuhi target melaksanakan vaksinasi kepada 50 orang per hari.

Baca Juga:  Calon Pengantin di Garut Harus Bayar Infak Mulai Bulan Depan, Segini Jumlahnya

“Cek puskesmas-puskesmas, yang targetnya 50, dalam catatan saya tidak semuanya 50. Tolong dipenuhi,” kata Ridwan Kamil.

“Ajak klinik-klinik yang belum melaksanakan vaksinasi, rumah sakit-rumah sakit, semua yang fixed itu harus dimanfaatkan,” sambungnya.

Dengan topografi Bandung Barat yang tak merata termasuk dalam hal penyebaran penduduknya, Ridwan Kamil pun meminta agar Pemkab Bandung Barat bisa melakukan vaksinasi secara mobile. 

“Vaksinasi dengan mobil ke desa-desa, karena enggak semua wilayah di KBB ini perkotaan, kira-kira begitu,” ujar Ridwan Kamil. (Yoy)