PPKM Level 4 di Purwakarta, Begini Keluh Kesah Pedagang Kaki Lima

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 sangat berdampak terhadap para pedagang kaki lima (PKL) di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 

Para PKL yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Purwakarta Kota, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengeluhkan pendapatan yang turun drastis akibat PPKM.

Seperti halnya dialami pedagang bakso asal Semarang, Jawa Timur, Ngasri (51) yang l sempat libur berjualan akibat penutupan jalan dari pukul 20.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB sesuai aturan PPKM.

Baca Juga:  Ini Komitmen Demiz Untuk Dorong Kesejahteraan Guru

“Kalau sudah ditutup kan enggak ada yang beli, ya tidur saja. Kalau sudah keadaan begitu, ya libur saja, saya sudah libur berjualan hampir tiga minggu,” ucap Ngasri, Rabu (4/8/2021).

“Ini baru jualan lagi. Perasaan saya kan sudah berakhir kemarin, 2 Agustus. Saya kira jalan enggak ditutup ternyata ditutup lagi,” katanya.

Sebagai kepala keluarga, dia menyatakan harus memberi makan keluarganya. Namun, saat penerapan PPKM dia terpaksa menjual barang-barang di rumah demi bertahan hidup, karena tak bisa berjualan bakso.

Baca Juga:  Jangan Lakukan Diet Saat Hamil Atau Ini Yang Akan Terjadi

“Apa yang ada dijual, untuk makan gimana kan kita perlu makan? Kalau saya sendiri enggak apa-apa, tapi keluarga kan perlu makan, namanya juga kepala keluarga,” katanya.

Tak hanya Ngasri, hal serupa dialami juga Rony Irawan (21) yang merupakan pedagang martabak di Jalan Sudirman, Purwakarta.

Dia mengaku, bahwa sejauh ini dirinya sudah bersabar melewati dari kondisi PPKM ini yang dimana rata-rata para pedagang sangat terdampak.

Baca Juga:  Anggota DPRD Jabar Nilai Sejumlah Program Gubernur Hanya Pencitraan

“Ya berat sekali buat para pedagang. Sudah satu bulan ini kami sabar melewati semuanya. Ditambah PPKM diperpanjang lagi, ya beban kami bertambah,” katanya.

Para PKL berharap pandemi Covid-19 bisa segera berlalu karena membuat para pedagang, terutama pedagang kaki lima tersiksa dan sulit mencari nafkah untuk menghidupi keluarga.

“Harapannya agar pandemi ini selesai dengan cepat dan masyarakat tetap menjaga prokes dimana pun dan kapan pun,” tunkas Roni. (Gin)