Mensos Marah Soal PKH, Ini Tanggapan Dinsos Kabupaten Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Sosial Tri Rismaharini marah saat tahu di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, masih banyak warga yang terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH) tapi belum menerima bantuan sosial (bansos).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Nina Setiana menyebut ada sejumlah faktor penyebab peserta PKH yang belum terima bansos.

Faktor pertama, kata Nina, yakni adanya peserta PKH yang pindah rumah namun belum dilakukan verifikasi ulang data. Penyalur bansos PKH lalu kesulitan untuk menjangkau warga tersebut.

Baca Juga:  Kepala Sekolah Wajib Pajang Papan Informasi Penggunaan Dana BOS

“Ada juga yang sudah pindah rumah tapi belum lapor ke Kantor Desa atau Kantor Kecamatan, sehingga data alamat yang tercatat di Disdukcapil masih alamat lama,” jelas Nina, Jumat (27/8/2021), dikutip dari PRFM.

Faktor kedua, lanjut dia, ada peserta PKH yang meninggal dunia tapi belum juga diverifikasi ulang datanya. Penyaluran bansos pun jadi tersendat karena seharusnya dialihkan untuk peserta PKH yang lain.

Baca Juga:  Update Covid-19 Purwakarta: 7 Orang Sembuh, Positif Tembus 79 Kasus

“Ada juga yang sudah meninggal tapi masih ada dalam daftar nama calon penerima bansos,” ujar Kepala Dinsos Kabupaten Bandung.

Nina memastikan, Pemerintah Kabupaten Bandung segera mengundang pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan verifikasi dan validasi data peserta PKH.

Dengan demikian, diharapkan ke depan tidak terjadi lagi penyaluran bansos yang mandek di Kabupaten Bandung.

Baca Juga:  Gelaran Jalan Sehat, Buruh Tani di Indramayu Dapat Hadiah Mobil

Mensos Tri Rismaharini datang ke Kabupaten Bandung untuk memantau penyaluran bansos, Jumat (27/8/2021).

Saat melakukan pemantauan, Mensos Risma turut mendapatkan informasi bahwa ribuan kartu PKH belum terdistribusi di Kabupaten Bandung.

Risma marah besar ketika menerima kabar bahwa sebanyak 2.537 kartu PKH belum terdistribusikan di Kabupaten Bandung. (Red)