Longsoran Lumpur Akibat Pengeboran di Proyek KCIC Timbun Rumah Warga Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sejumlah masalah kerap muncul akibat dampak dari proyek pembangunan kereta cepat di wilayah Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.

Belum lama ini, longsoran lumpur akibat pengeboran pasak tiang pembangunan mega proyek nasional di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta menimbun rumah warga.

Seperti yang terjadi pada Sabtu (28/8/2021), salah satu rumah warga di Kampung Tegalnangklak yang berada hanya beberapa meter dari tirik pengeboran tersebut terkena longsoran lumpur akibat pengeboran coran tiang pasak proyek.

Pemilik rumah, Nurhayati (50) mengatakan, meski pada musim kemarau rumahnya kerap kali tertimbun material lumpur yang datang dari lokasi pengeboran.

Baca Juga:  Ardi Bantah Akan Gabung PSM Makassar

“Lumpur kena rumah saya hampir mau kedalam, rumah adik saya juga kena,” ujar Nurhayati, pada Selasa (31/8/2021).

Ia mengungkapkan, sebelumnya pihak developer pernah menjanjikan uang ganti rugi untuk kerugian tersebut.

“Bahaya ke rumah, kemarin-kemarin juga sempat ada lumpur ke rumah dan enggak dibayar,” keluh Nurhayati.

Sebelumnya, menurut Nurhayati, pihak developer menjanjikan uang senila Rp 50 ribu untuk 1 meter persegi lahan atau rumah warga yang terkena lumpur, namun hingga kini uang yang dijanjikan tak kunjung cair.

Baca Juga:  Kembali Marak Beredar Akun Medsos Palsu Bupati Anne Ratna Mustika

“Saya maunya dibenteng sebelum musim hujan, karena kondisinya pasti banjir lumpur kebawah (pemukiman warga), kemaren kena kuburan juga gak dibayar,” jelasnya.

Diketahui letak pemukiman warga memang persis berada dibawah lokasi pembangunan, bahkan letak pemakaman berdekatan dengan tebing yang menjadi lokasi pembangunan proyek kereta cepat.

Terpisah, Ketua RW setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, warganya sudah musyawarah dengan penanggungjawab proyek.

“Kami sudah kumpul tadi, warga ngasih waktu 2 sampai 3 hari untuk diganti kerugiannya, kalau dilihat sih hanya pegantian biaya pembersihan material lumpur,” tutur ketua RW.

Baca Juga:  Hari Kebangitan Nasional: Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh

Seperti yang diktahui, dulu wilayah kampung Tegalnangklak didominasi oleh hutan bambu, ladang tegalan dan pesawahan suasana asri dan sejuk memang jadi ciri khas kampung tersebut.

Kini kampung yang berisi kurang dari 50 rumah tersebut mengalami perkembangan zaman. Yang saat ini dilintasi proyek strategis nasional pembangunan jalur transportasi kereta cepat oleh PT KCIC, kondisi di kampung Tegalnangklak berbanding 180 derajat. (Gin)