Total Korban Keracunan di Cikampek Jadi 83 Orang, Dua Orang Meninggal

JABARNEWS | KARAWANG – Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Cikampek Utara Kabupaten Karawang Bayu Rahayu mengungkapkan sampai saat ini total ada 83 warga yang mengalami keracunan di wilayah tersebut. Dari jumlah tersebut dua orang meninggal.

“Jadi setelah pemerintah desa (Pemdes) menyisir ke dusun-dusun, dan ada penambahan korban jadi total 83 orang. Dan tambahan seorang anak meninggal dunia,” ungkap Bayu dilansir dari Detik, Senin (6/9/2021).

Dia menyatakan korban yang terakhir meninggal merupakan anak berusia 14 tahun. Sebelum meninggal korban sempat menjalani perawatan hingga masuk ruang ICU.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca di Bandung Raya Sabtu 4 Maret 2023, Ini Kata BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Bandung

“Iyah sempat dirawat di ruang ICU, dan akhirnya meninggal pada malam jam 10, usianya kurang lebih 14 tahunan masih pelajar SMP,” ucapnya.

Pelajar tersebut meninggal, diakui Sekdes karena mendapatkan makanan dari neneknya yang juga ikut dalam pengajian, pada Kamis (2/9). Setelah beberapa jam kemudian merasakan sakit perut, muntah, lalu dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Izza di Desa Cikampek Utara. Karena kondisinya semakin kritis akhirnya dirawat di ruang ICU, lalu pada Minggu malam, meninggal dunia.

Baca Juga:  Danlanud Suryadarma ’Sulap’ Rumah Tidak Layak Huni

“Jadi almarhum makan berkat dari pengajian itu dikasih neneknya, dan bukan hanya almarhum, namun kakaknya juga ikut makan saat ini tengah dirawat,” ucapnya.

Sementara itu, Deni Hermawan (42), paman korban membenarkan korban mengalami keracunan usai memakan nasi berkat yang dibawa neneknya dari acara pengajian.

“Jadi keponakan saya itu makan nasi berkat dari neneknya kan ikut pengajian. Dia makan sama kakanya, kalau kondisi kakaknya masih dirawat di rumah sakit,” ujar dia.

Dia mengungkapkan korban bersama kakaknya menyantap nasi berkat pada Kamis malam. Keduanya tak menaruh rasa curiga, karena tidak ada tanda-tanda yang aneh pada makanan tersebut.

Baca Juga:  Presiden Joko Widodo: Pengawasan OJK Juga Tidak Boleh Mandul

Akan tetapi pada Jumat pagi, keduanya mengalami pusing dan keram perut hingga muntah dan buang air besar tidak berhenti-henti.

“Awalnya dikira cuman sakit perut biasa saja, masih bisa diobatin pakai obat warung. Tapi kok semakin parahnya, makanya Sabtu pagi langsung dibawa ke rumah sakit,” ungkap dia.

Korban saat ini sudah dimakamkan di TPU Rawalunyu, Desa Cikampek Barat. (Red)