Jeruji Besi Tak Batasi Kreatifitas Warga Binaan Lapas Purwakarta, Ini Buktinya

JABARNEWS | PURWAKARTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Purwakarta terus berinovasi mengenalkan berbagai produk yang dihasilkan warga binaan mereka agar dapat dilirik oleh masyarakat luas.

Ada berbagai macam bentuk hasil kerajinan kayu dan besi hasil karya tangan dingin para Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Purwakarta, Seperti meja, rak buku, lemari minimalis, rak bunga kekinian dan masih banyak lagi.

Jeruji besi tak membatasi mereka untuk selalu produktif dan terus berkarya. Mereka selalu berupaya berubah dan berbuat baik agar nantinya bisa diterima serta kembali ke masyarakat.

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Lantik 2.512 CEO BUMDes di Jabar

Kegiatan ini merupakan wujud dari pembinaan kemandirian WBP yang digagas Lapas Purwakarta di bawah pimpinan Sopiana.

Kalapas Purwakarta, Sopiana mengatakan, hal ini dalam upaya memberdayakan para WBP dalam suatu kegiatan kemandirian terutama bagi WBP yang mempunyai skill, serta keterampilan dalam bidang perkayuan dan perbengkelan.

“Melalui kegiatan seperti ini juga bisa terpantau bahwa banyak WBP yang memiliki skill dalam membuat berbagai macam produk kerajinan, serta hasil yang didapatkan juga dikategorikan cukup baik dan mempunyai nilai jual,” ucap Sopiana, pada Rabu (15/9/2021).

Ia menambahkan, program kemandirian ini merupakan pembinaan dari penyelenggara pemasyarakatan petugas pemasyarakatan terutama di Lapas Purwakarta dalam mendidik serta membina para pelanggar hukum di Negara ini agar menjadi manusia sosial yang mempunyai skill dan keterampilan.

Baca Juga:  Paguyuban Pasundan Pengikat Sinergitas Antar Daerah

“Dengan adanya program kemandirian yang nyata telah memberikan bukti konkret bahwa Lapas adalah tempat pembinaan. Nantinya, mereka bisa mengembangkan dan memiliki penghasilan sendiri dikemudian hari selepas menjalani masa pidana,” ungkap Sopiana.

Bahkan, sambung dia, tak menutup kemungkinan mereka pun akan mampu membuka lapangan kerja bagi warga lainnya di sekitar tempat tinggalnya nanti.

“Kami berharap dengan penyaluran bakat dan keterampilan mereka selama di dalam Lapas, akan memberikan penghasilan saat mereka menyelesaikan masa tahanan,” ucap Sopiana.

Baca Juga:  Kata Uu Ruzhanul Ulum Program SADESHA Bisa Perkuat SDM dan Percepat Pembangunan

Dia menambahkan kalangan WBP yang memproduksi aneka kerajinan tangan ini sebelumnya mendapatkan pelatihan keterampilan kerja dengan syarat awal dilakukan penilaian berdasarkan minat dan bakat masing-masing sehingga mereka bisa menghasilkan barang sesuai dengan keterampilannya.

“Mereka yang ikut pelatihan ini sebelumnya dilakukan asessment, kemudian kelakuan WBP dalam kesehariannya, kemudian ditinjau dari pidananya. Jika semuanya cukup syarat mereka baru kita pekerjakan, jadi tidak serta merta langsung dipekerjakan,” terangnya. (Gin)