Waduh, Ada Bantuan Sembako BPNT Tak Layak Konsumsi di Bandung Barat

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Paket bantuan sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dikeluhkan oleh sejumlah warga di Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Pasalnya, di dalam paket bantuan sembako itu terdapat daging ayam, tahu, dan telur yang dianggap tak layak konsumsi karena sudah membusuk.

Paket bantuan sembako bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu terdiri atas enam item. Isinya ayam potong 1 kilogram, telur 1 kilogram, beras 10 kilogram, tahu, kentang dan buah pir, senilai Rp200 ribu. 

Dari enam item bantuan sembako itu, sejumlah warga mengeluhkan tiga item yang dianggap tak layak konsumsi karena sudah kadaluarsa.

Seorang warga, Tarti (42) mengaku mendapatkan paket bantuan sembako pada Minggu (12/9/2021) sore. Paket sembako itu kemudian dia simpan di rumahnya, tapi tak lama kemudian dia mencium bau tak sedap seperti bau bangkai.

Baca Juga:  FKKS Cianjur Deklarasikan Jadi Penghubung Sekolah dan Masyarakat

“Setelah dicari, ternyata bau itu berasal dari daging ayam dari paket sembako. Telurnya juga ada belatung, saya enggak berani makan,” katanya, Jumat (17/9/2021).

“Saya bagikan telurnya ke tetangga, barangkali masih bisa dimanfaatkan,” kata Tarti, yang merupakan warga Kampung Cinangka, RT 2 RW 6, Desa Rajamandala Kulon.

Adapun tahu yang diterima pada paket bantuan sembako itu, kata dia, dibuang karena tampak sudah tak layak konsumsi. Sementara beras, kentang, dan buah pir di paket sembako dia nilai masih dalam kondisi baik dan layak konsumsi.

Baca Juga:  Polda Metro Jaya Resmi Tahan Habib Rizieq Selama 20 Hari ke Depan

Kokom (55), warga lain dari RT 1 RW 6, Desa Rajamandala Kulon menyatakan hal yang senada terkait paket bantuan sembako yang diterimanya.

Dia mengungkapkan bahwa daging ayam dari paket sembako yang diterima sudah membusuk dan tak segar, yang terlihat dari warnanya yang sudah semu hitam.

“Saya enggak berani makan daging ayamnya, karena di bagian sayap itu warnanya sudah kebiru-biruan. Telurnya juga pas mau dimasak itu sebagian sudah hancur, yang di bagian kuning telurnya,” tuturnya. 

Dari informasi yang dihimpun, diduga ada puluhan KPM program BPNT yang menerima paket sembako tak layak konsumsi. 

Baca Juga:  Respon DPRD Kota Bogor Soal Isu Perpanjangan Direksi Perumda PPJ

Meski begitu, Kepala Seksi Kesejahteraan (Kesra) Desa Rajamandala Kulon, Diki mengaku belum menerima laporan terkait bantuan sembako tak layak konsumsi. 

“Bansos BPNT ini merupakan KPM perluasan tahap dua. Di Desa Rajamandala Kulon ada 516 KPM yang menerima BPNT ini,” katanya.

“Namun, terkait ayam busuk, sampai sekarang belum ada laporannya. Kalau dengar sih pernah, tapi enggak ada buktinya,” sebut Diki.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan mengatakan, Pemkab Bandung Barat bakal menelusuri paket sembako tak layak konsumsi yang diterima warga. 

“Harus kami cek dulu, tapi kalau memang ada nanti kami laporkan ke pusat supaya dievaluasi,” kata Hengki Kurniawan. (Yoy)