Menengok Penerapan Prokes saat PTM Terbatas di SMAN 1 Sukatani Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Seiring dengan kasus Covid-19 di Kabupaten Purwakarta yang berangsur membaik dan didukung oleh kebijakan pemerintah untuk membuka pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas untuk jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan SLB di Purwakarta secara bertahap.

Hal itu disambut baik para siswa-siswi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sukatani, pasalnya PTM ini baru digelar setelah kurang lebih 1,5 tahun belajar dari rumah.

Kepala SMAN 1 Sukatani, Asep Sundu Mulyana mengatakan, dalam menyambut PTM ini, pihaknya telah melakukan banyak persiapan agar pembelajaran tatap muka terbatas dapat dilakukan dengan efektif dan efisien dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga:  KPU Kota Cirebon Siap Gelar PSU

“Berbagi upaya yang kami siap dalam menyambut PTM ini seperti Guru, tenaga pendidikan, dan peserta didik telah di-vaksin. Sekolah juga sudah memiliki sarana penunjang seperti wastafel di setiap tempat, Satgas Covid-19 tingkat sekolah, dan memiliki jalur keluar-masuk bagi siswa yang diberi batas.

“Alhamdulillah masalah protokol kesehatan kami sudah siapkan sebaik mungkin. Sesi belajar pun sudah diatur dengan mengadakan pembelajaran dua sesi dengan masing-masing per kelas diisi oleh 18 siswa atau 50 persen kapasitas sesuai aturan,” jelas Asep Sundu, saat ditemui di SMAN 1 Sukatani, pada Selasa (21/9/2021).

Bukan hanya itu saja, sambung dia, durasi pembelajaran hanya 3 jam tanpa istirahat dengan diterapkan sekenario cara masuk kelas dan keluar kelas sesuai dengan SOP yang dibuat

Baca Juga:  Tiga Jenis Makanan Ini Bisa Mengatasi Noda Kuning Pada Gigi

“Makanya dalam satu hari siswa mendapatkan 3 sampai 4 mata pelajaran, dan siswa hanya sampai 10.30 saja di sekolah. Selebihnya mereka wajib langsung pulang ke rumah,” ungkap Asep Sundu.

Ia menambahkan, sekolah pun membentuk Satgas Covid-19 yang terdiri dari siswa yang diwakili oleh anggota OSIS serta guru.

“Satgas Covid-19 ini yang siaga. Dari siswa yang akan mengingatkan teman-temannya untuk selalu menjaga Prokesnya, guru yang selalu mengawasi anak-anak di sekolah,” ungkap dia.

Tak hanya itu, kata Asep, para peserta didik melakukan 2 moda pembelajaran, PTMT dan daring.

Baca Juga:  Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 31 Agustus 2018

“Daring lebih diutamakan sarana penyampaian materi. Kegiatan PTMT lebih ditekankan untuk pembentukan Karakter dan pemecahan masalah pembelajaran,” jelasnya.

Dengan pelaksanaan PTMT ini, sambung dia, diharapkan guru dan peserta didik lebih termotivasi dalam pembelajaran sehingga SMAN 1 Sukatani yang saat ini sedang menjalankan sistem SKS dalam pembelajarannya mampu mencapai tujuannya.

“Saya berharap, PTM terbatas ini berjalan dengan lancar tanpa harus ada terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan. Pasalnya, bukan hanya siswa, tapi juga ada keluarga di rumah yang harus dilindungi kesehatannya,” harap Asep Sundu. (Gin)