Ridwan Kamil Genjot Target Vaksinasi Untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi ikut memiliki perannya. Salah satunya dengan mengikuti vaksinasi. Roda ekonomi, khususnya di Jawa Barat, pun akan bisa berangsung pulih ketika herd immunity (kekebalan kelompok) tercapai.

Meski Covid-19 telah melandai dan berbagai indikator telah membaik, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta supaya masyarakat tidak lalai dan tetap menerapkan protokol Kesehatan secara ketat.

“Saya minta masyarakat untuk tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Vaksinasi harus terus digalakkan. Semoga akhir tahun warga Jabar sudah tuntas divaksin,” ujar Kang Emil.

Saat ini, sudah lebih dari 9 juta warga Jabar divaksin. Untuk mengejar herd immunity (kekebalan kelompok), sebesar 70 persen warga Jabar harus divaksin.

Menurut catatan Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk di Jawa Barat berdasarkan sensus tahun 2020 sebanyak 49.935.858 orang. Untuk menciptakan herd immunity jumlah warga yang divaksin harus mencapai 37 juta orang lebih.

Untuk mencapai target akhir tahun program vaksinasi selesai, Ridwan kamil menargetkan vaksinasi Covid-19 di Jabar mencapai 400.000-500.000 dosis per hari. Saat ini, kecepatan rata-rata vaksinasi di Jabar mencapai 186.845 dosis per hari.

Berdasarkan data pen-prod.udata.id, per 26 Agustus 2021 pukul 11:00 WIB, total distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat kepada Jabar sebanyak 16.926.582 dosis. Dari jumlah tersebut, 13.470.241 dosis vaksin Covid-19 atau 79,58 persen dari total distribusi sudah disuntikan kepada masyarakat.

Baca Juga:  Ternyata Inilah Yang Dapat Membantu Anak Sukses Di Sekolah

Adapun sisa vaksin yang ada di Jabar sebanyak 3.456.341 dosis, yang direncanakan untuk dosis kedua. Itu pun masih kurang 596.504 dosis vaksin Covid-19.

“Kami meminta 15 juta dosis per bulan. Itu masih belum terpenuhi. Kami terus sampaikan ke pusat karena kita sedang mengejar 400.000 dosis per hari. Saat ini baru 186 ribu dosis/hari,” ucap Ridwan Kamil.

Saat ini, Jabar menjadi provinsi yang memiliki capaian target vaksinasi tertinggi yaitu 649.800 dosis per minggu.

Ridwan Kamil menuturkan, kesuksesan vaksinasi Covid-19 di Jabar tidak lepas dari kontribusi banyak pihak, mulai dari Polri, TNI, swasta, perguruan tinggi, komunitas, sampai masyarakat.

“Saya mengajak semua pihak untuk terus berupaya menekan penyebaran Covid-19. Alhamdulillah sekarang ini jumlah yang sembuh melebihi jumlah kasus aktif. Semoga nanti bisa tidak ada lagi kasus baru, BOR bisa nol persen, dan vaksinasi 100 persen. Ini sangat mungkin terjadi apabila masyarakat dan elemen lain bekerja sama, terutama disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujar Kang Emil.

Baca Juga:  MK Putuskan Gugatan Caleg PKB Jabar Dinyatakan Gugur

Menurut Emil, semua elemen masyarakat adalah pejuang melawan pandemi. “Setiap orang bisa berkontribusi dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Saya mengajak semua elemen di masyarakat untuk berjuang bersama merebut kemerdekaan kedua yaitu bebas Covid-19,” kata Emil.

Untuk merebut kemerdekaan kedua ini, lanjut Emil, tidak perlu mengangkat senjata tapi cukup dengan datang dan ikut program vaksinasi, menerapkan protokol Kesehatan dengan mengenakan masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

“Mari kita terapkan pepatah buhun, silih tulungan, ulah nepaan ulah katepaan dengan disiplin prokes. Insyaallah kita akan meraih kemerdekaan kedua bebas dari Covid-19,” katanya.

Adapun 37 juta warga Jabar ditarget divaksin hingga Desember 2021.

Di sisi lain, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berhasil menekan kasus baru infeksi Covid-19 di Jawa Barat. Hal itu terbukti dengan penurunan level PPKM 10 daerah di Jabar yang asalnya PPKM Level 4 menjadi PPKM Level 3.

Kesepuluh daerah itu adalah Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung.

Pandemi di Jabar sendiri secara keseluruhan relatif terkendali. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kasus aktif yang 27.706 atau 4 persen dari total konfirmasi di Jabar yang sejak Maret 2020 mencapai 686.362 kasus. Jumlah kasus aktif Jabar masih di bawah dari rata-rata nasional yang per tanggal 26 Agustus 2021 adalah 6,02 persen.

Baca Juga:  Beda Klaim dengan BPBD, Terdampak Banjir Pamanukan Masih Ada di Pengungsian

Penurunan kasus aktif ini juga diikuti kenaikan angka kesembuhan Jabar mencapai 94,02 persen. Angka ini naik 3,74 persen dibandingkan minggu sebelumnya dan berada di atas rata-rata nasional. Masih di tanggal yang sama, angka kematian Jabar 1,95 persen di bawah angka nasional 3,21 persen.

Membaiknya penanganan Covid-19 di Jabar juga ditandai dengan menurunnya Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat (Jabar).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar per Kamis (27/8/2021), BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar sebesar 19,92 persen. Sementara itu, BOR rumah sakit sebelum PPKM mencapai 90,91 persen.

Selain di rumah sakit rujukan, penurunan BOR juga terjadi di 33 titik isolasi terpusat di kabupaten/kota yakni 16,33 persen, sementara BOR di tempat isolasi desa/kelurahan 26,57 persen.

Tak hanya BOR yang membaik, Jabar juga sudah surplus oksigen sebesar 214,2 ton per hari dari kebutuhan kritis 174,1 ton per hari. (Red)