Fasilitasi Siswa, SMAN 1 Sukatani Siap terapkan Sistem Kredit Semester

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sukatani sedang dipersiapkan untuk uji coba penerapan program Sistem Kredit Semester (SKS) dalam pembelajarannya.

Diketahui, SMAN 1 Sukatani ini merupakan sekolah ketiga setelah SMAN 1 Purwakarta dan SMAN 2 Purwakarta yang menerapkan sistem SKS di wilayah Kabupaten Purwakarta.

Kepala SMAN 1 Sukatani, Asep Sundu Mulyana mengaku pihaknya siap memfasilitasi siswa untuk belajar menuntaskan pembelajaran sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing yang dikenal dengan SKS.

Baca Juga: Ribuan Santri di Cirebon Mengular Ikuti Vaksinasi Covid-19

Baca Juga: Karena Sering Adzan di Mushola, Dedi Mulyadi Sempat Populer dengan Nama Panggilan Ini

“SKS ini merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan yang dirancang untuk memberikan layanan pendidikan yang memungkinkan peserta didik dapat menyelesaikan keseluruhan beban belajar sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan kecepatan belajarnya,” ucap Asep Sundu, sapaan akrab Kepsek SMAN 1 Sukatani itu, pada, Selasa 27 September 2021.

Baca Juga:  Bocah Tertangkap Satpol PP Saat Memancing di Kantor Bupati Bandung

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Warga Kota Depok Diminta Waspadai Pohon Tumbang

Baca Juga: Awas! Sakit Kepala Ini Mesti Kalian Waspadai, Bisa Jadi Gejala Tumor

Ia menerangkan, dengan sistem SKS, siswa SMA yang mampu dapat menyelesaikan pendidikan di SMA hanya dalam jangka waktu dua atau satu tahun lebih.

“Anak-anak kalau pintar sekali tidak perlu sampai tiga tahun di SMA. Jadi kalau ambil sekarang dan SKS-nya mendukung, dia bisa ambil semester 2 punya, semester 3 punya,” ungkapnya.

Asep Sundu mengatakan sistem ini akan membantu anak-anak yang cerdas agar lebih cepat menyelesaikan pendidikan mereka. Dengan begitu, anak-anak yang sudah pintar jangan dipaksakan mengikuti yang lain.

Baca Juga:  Korban Sukses Pertahankan Uangnya, Aksi Bandit di Bekasi Jadi Gagal

“Padahal mereka punya kecerdasan inikan sudah harus mereka keluar. Hal ini juga diharapkan bisa memberikan dampak yang positif terhadap sistem belajar mengajar di sekolah,” tuturnya.

Baca Juga: Karyawan Tempat Wisata di Kota Bandung Wajib Ikuti Vaksinasi Covid-19

Baca Juga: Atap Sekolah Lapuk Dimakan Rayap, SD di Cirebon Ambruk Saat PTM

Dengan demikian, kata Asep Sundu, bakat, minat dan kecepatan belajar peserta didik yang berbeda harus difasilitasi oleh sekolah.

“Dalam konteks layanan utuh pendidikan dalam kerangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) antara lain adalah konteks layanan utuh pembelajaran dengan SKS ini,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kunjungi Dekranasda, Gubernur Gyeongsangbuk-do Kagumi Kriya Jabar

Untuk mempersiapkannya, sambung dia, SMAN 1 Sukatani sudah mempersiapkan tenaga kependidikan yang sesuai dengan kompetensinya, dan sarana prasarana yang sudah dipersiapkan sejak tahun pelajaran 2019/2020.

“Kami sudah melakukan langkah-langkah menuju penerapan SKS ini, seperti membentuk tim pelaksana SKS, membentuk tim teknis, Penyusunan program SKS, Rapat sosialisasi dengan warga sekolah, Pengajuan proposal ke PSMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Rapat sosialisasi dengan Komite, orang tua dan siswa serta workshop SKS juga penyusunan UKBM,” ungkapnya.

Asep Sundu mengklaim, sistem pembelajaran program SKS telah disiapkan. Pun demikian dengan tenaga pendidik.

“Kami sudah siapkan semuanya. Dan saat ini kami siap untuk memulainya,” ungkap Asep Sundu. (Gin)