Pengunjung Bakal Turun Drastis, Pedagang Pasar Panorama Lembang Khawatirkan Aplikasi PeduliLindungi

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berencana menerapkan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk ke pasar tradisional. 

Rencana tersebut membuat pedagang Pasar Panorama Lembang khawatir akan berpengaruh terhadap tingkat kunjungan ke pasar.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Panorama Lembang (P4L) Asep Dadang Kustiman mengatakan, para pedagang pun belum seluruhnya siap menggunakan aplikasi PeduliLindungi. 

Baca Juga: Heboh Penemuan Mayat Pria di Maniis Purwakarta, Apakah Korban Pembunuhan?

Pasalnya, terang dia, tidak semua pedagang menggunakan smartphone. Kalaupun menggunakan smartphone, tak sedikit pedagang yang kebingungan menggunakan aplikasi itu.

“Kedua, banyak yang kemarin sudah divaksin ternyata barcode-nya tidak keluar, karena mungkin NIK-nya belum valid,” katanya di Pasar Panorama Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu 10 Oktober 2021.

Meskipun para pedagang akan mengikuti aturan dan kebijakan dari pemerintah, dia menyatakan bahwa pedagang berharap agar aplikasi PeduliLindungi tidak diterapkan dulu.

Baca Juga: Warga Tebing Tinggi Bingung dan Resah, Monyet Liar Bisa Lepas dari Perangkap

Baca Juga:  Taurus Jauhi Orang Yang Bisa Membawa Hal Negatif Dalam Hidupmu

Dikhawatirkan, kata dia, para pembeli jadi enggan ke Pasar Panorama Lembang. Penurunan pengunjung pasar itu dapat berdampak pada penurunan pendapatan pedagang.

“Pengurangannya bakal drastis, jumlah pengunjung akan turun. Kebijakan yang sebelumnya tentang pembatasan orang juga kan sudah membuat pengunjung turun secara drastis,” katanya.

Apalagi, kata dia, kondisi di Pasar Panorama Lembang masih belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19, yang membuat daya beli masyarakat jadi menurun.

Baca Juga: Tidak Kapok Kalah Tiga Kali, Prabowo Subianto Bakal Maju Lagi di Pilpres 2024 karena Alasan Ini

Dengan daya beli masyarakat yang menurun, kata dia, sejumlah pedagang Pasar Panorama Lembang bahkan harus gulung tikar akibat dari sepi pembeli.

“Kalau diterapkan di pasar, para pedagang sepertinya menolak. Di pasar ini juga banyak pintu masuknya, jadi petugas pun mungkin harus banyak,” katanya.

“Dari sisi pembeli pun bisa ketakutan buat datang ke pasar. Kasihan kan orang-orang yang cari uang dari berjualan, jadi susah,” ucapnya.

Baca Juga:  Guru Honorer Desak Bupati Terbitkan SK Penugasan

Baca Juga: Cerita Pemuda Lulusan SMK Hasilkan Rp300 Juta Sebulan, Produknya Booming di Hongkong

Dia berharap, kebijakan penanganan Covid-19 di pasar tradisional sudah cukup melalui vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan secara ketat. 

Dari 2.348 pedagang di Pasar Panorama Lembang, dia menyatakan bahwa vaksinasi telah menyentuh terhadap 85 persen pedagang.

Perwakilan dari PT Bangunbina Persada selaku perusahaan pengelola Pasar Panorama Lembang, Joshua Aditya menyatakan siap mengikuti aturan dan kebijakan dari pemerintah, termasuk terkait aplikasi PeduliLindungi. 

Baca Juga: Kata Erick Thohir di Jawa Barat Sedang Dibangun Pusat Investasi, Ini Lokasinya

Namun, menurut dia, perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi dulu terhadap para pedagang dan pengunjung agar terbiasa dengan aplikasi PeduliLindungi.

“Ini kan pasar tradisional, yang mungkin tidak semua pedagang mengerti teknologi, penggunaan handphone android atau penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Apalagi, pembeli di pasar kebanyakan dari desa,” katanya.

Baca Juga:  Bahaya! Warga Yang Masih di Rumah Sekitar Pertamina Balongan Diminta Mengungsi

Dia menilai, pelaksanaan aturan protokol kesehatan di Pasar Panorama Lembang sudah cukup untuk menekan penyebaran Covid-19. 

Baca Juga: Parah! Pungli Parkir di Tempat Wisata The Great Asia Afrika dan Farmhouse Lembang Rp150 Ribu

Apalagi, pihaknya pun bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19 tingkat provinsi untuk menggelar operasi protokol kesehatan.

Joshua menilai, cukup wajar apabila pedagang menolak aplikasi PeduliLindungi jadi syarat ke pasar, karena mungkin pedagang ketakutan merugi.

“Dengan aplikasi PeduliLindungi ini maka pengunjung yang datang dikhawatirkan berkurang, sehingga akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan pedagang,” katanya. 

Baca Juga: Ridwan Kamil: Mojang Jajaka Harus Jadi Teladan Bagi Masyarakat dan Generasi Muda

Sebelumnya, Pemkab Bandung Barat berencana menerapkan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional, termasuk di Pasar Panorama Lembang dan Pasar Buah-buahan Lembang.

Kemudian di Pasar Cisarua, Pasar Curug Agung, Pasar Tagog Padalarang, Pasar Rajamandala, Pasar Batujajar, Pasar Cililin, dan Pasar Sindangkerta.***