Pelajar di Sukabumi Jadi Korban Pembacokan Saat Pulang Sekolah, Corbek Menancap di Pahanya

JABARNEWS | SUKABUMI – Seorang pelajar berinisial AR (17) menjadi korban pembacokan senjata tajam jenis celurit panjang atau corbek, sehingga mengalami luka di bagian paha kirinya. 

Pembacokan pelajar itu terjadi di Kampung Ciseke, RT 1 RW 2, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin 18 Oktober 2021, sekitar pukul 12.30 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum pembacokan terjadi korban bersama saudaranya yang juga saksi, AP (17) sedang menggunakan sepeda motor saat pulang seusai sekolah. 

Baca Juga:  Sebut Ulama Merusak Tatanan Desa, Ratusan Warga Desak Kades Sindangraja Segera Diganti

Baca Juga: Tren Usaha Mikro Mulai Membaik, KPED Jabar Terus Dorong Pemulihan Ekonomi

Baca Juga: Hoaks! Vaksin Covid-19 Bikin Pendek Umur dan Darah Kental

Namun, korban kemudian dipepet oleh satu motor yang digunakan oleh tiga orang berboncengan. Tiba-tiba satu dari tiga pria tersebut membacok korban menggunakan corbek. 

“Akibatnya kejadian tersebut, korban harus dibawa ke rumah sakit untuk diberikan penangan medis,” kata Kapolsek Kebonpedes Iptu Tommy Ganhani Jaya Sakti kepada wartawan. 

Baca Juga:  Berikut Ini 12 Sekolah di Kota Bandung yang Dihentikan PTM Karena Kasus Covid-19

Corbek yang dibacokkan kepada korban itu bahkan masih menempel. “Korban harus dioperasi karena senjata tajamnya masih menancap di bagian paha korban,” ujarnya.

Baca Juga: Berapa Lama Sih Kita Dianjurkan Untuk Ganti Pembalut Saat Menstruasi?

Baca Juga: Protes Pada Pengusaha Tambang, Warga Bogor Tutup Jalan Ditanami Pohon Pisang

Menurut dia, Polsek Kebonpedes menerima laporan pembacokan seorang pelajar SMK di Sukalarang sekitar pukul 12.30 WIB. Adapun terduga pelaku diduga pelajar. 

Baca Juga:  Menpan RB: ASN Boleh Kerja Dari Rumah Cegah Penyebaran Corona

Jenis sajam yang digunakan oleh terduga pelaku yaitu celurit panjang atau corbek. Unit Reskrim Polsek Kebonpedes saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

“Karena ini menyangkut pelajar, kami akan mengundang pihak sekolah terkait untuk melakukan antisipasi supaya kejadian tersebut tidak terulang kembali,” katanya.***