Jadi Saksi Kasus Kekerasan Pelajar di Kota Bogor, Tiga Siswa SMA YPHB di DO

JABARNEWS | BOGOR – Kasus kekerasan yang merenggut nyawa pelajar di Kota Bogor berbuntut panjang. Pasalnya, tiga siswa SMA YPHB yang telah ditetapkan menjadi saksi dikeluarkan alias di Drop Out (DO) oleh pihak sekolah.

Keputusan DO ketiga siswa SMA YPHB tersebut disampaikan oleh Kepala Sekolah SMA YPHB Joko Pitoyo kepada orang tua murid saat dilakukan pertemuan di Kantor Kepala Sekolah SMA YPHB, Kota Bogor.

Sebagaimana diketahui, tiga siswa SMA PLUS YPHB terlibat dalam aksi kekerasan terhadap sesama pelajar. Namun, kejadian itu ditepis oleh pihak sekolah kepada Kantor Cabang Dinas (KCD).

Baca Juga: Inilah Mitos-mitos yang Masih Dipercaya Tapi Membahayakan Bayi, Kalian Pernah Lakukan?

Baca Juga:  Empat Cafe Di Bandung Ini Cocok Untuk Dijadikan Tempat Kerja Saat Di Luar Kantor

Baca Juga: Banjir Rendam Ribuan Rumah dan Ratusan Hektar Pertanian di Serdang Bedagai, Warga Belum Mengungsi

Hal tersebut dipertegas oleh surat informasi yang di keluarkan oleh pihak sekolah yang berisi hasil press conference ungkap perkara dari polres Kota Bogor dengan laporan polisi nomor : LP/B/759/X/2021/SPKT/POLRESTA/BOGOR KOTA/POLDA JAWABARAT. tanggal 6 Oktober 2021, bahwa pelaku utama yang mengakibatkan pelajar SMAN 7 Bogor meninggal adalah bukan pelajar SMA YPHB.

Dikutip dari JabarNews.com dari rmoljabar.id, saat dikonfirmasi, pihak keluarga menyayangkan sikap sekolah SMA YPHB yang mengeluarkan tiga siswa tersebut.

Baca Juga:  Direktur PMD: Dana Desa Hak Masyarakat Jangan Dihambat

Pasalnya, ketiga siswa tersebut sudah dinyatakan tidak terlibat dan telah ditetapkan menjadi saksi.

Baca Juga: Tiga Efek Stres Pada Tubuh Menurut Dr. Kevin Mak, Salah Satunya Sulit Tidur

Baca Juga: Kota Depok Berstatus PPKM Level 2, Mohammad Idris Tetap Larang Kegiatan Penyebab Kerumunan, Ini Aturannya

“Bagi saya ini tidak adil, seharusnya pihak sekolah sudah paham disaat anak saya sama sekali tidak terlibat, coba liat kan mereka saksi, pihak sekolah pun sudah memberikan klarifikasi, kenapa anak saya dikeluarkan?” kata Seli salah orang tua salah seorang siswa yang dikeluarkan oleh SMA YPHB, Rabu 20 Oktober 2021.

Baca Juga:  73 Peserta Meriahkan Audisi Pasanggiri Wanoja-Jajaka Budaya Jawa Barat 2018

Dia mengungkapkan bahwa anaknya saat mendetita masalah psikologis setelah mengetahui dirinya dikeluarkan oleh pihak sekolah SMA YPHB.

Tak hanya itu, Seli juga mempertanyakan fungsi sekolah sebagai tempat mendidik, dan mengayomi siswanya.

Baca Juga: Makan Pedas Bisa Bikin Perut Sakit Hingga Diare? Ini Penjelasannya

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Leuwikeris di Tasikmalaya dan Ciamis Capai 82 Persen, Mulai Impounding Tahun 2023

“Coba bayangkan, gimana psikologis anak menghadapi persoalan ini, harusnya pihak sekolah membantu bersama-sama meringankan beban siswa, toh terbukti mereka saksi” ungkapnya.***