Berikut Ini 12 Sekolah di Kota Bandung yang Dihentikan PTM Karena Kasus Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung akhirnya menghentikan 12 sekolah dalam pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas karena kasus Covid yang muncul di sekolah itu.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan penghetntian PTM sekolah tersebut dilakukan setelah ditemukannya kasus aktif Covid-19 lebih dari lima persen.

“Hasil swab acak di sekolah-sekolah sudah keluar dan ada yang lebih dari lima persen,” ujar Ema Suherma, Jumat 22 Oktober 2021.

Baca Juga:  Pos Indonesia Kembali Distribusikan Beras PPKM Tahap II

Baca Juga: Wow! Ternyata Ini Penyebab Mencret Sehabis Makan Pedas Menurut Dr. Decsa Medika Hertanto

Baca Juga: Kencing Berbusa Bisa Jadi Pertanda Penyakit Ginjal? Ini Kata Dr. Decsa Medika Hertanto

Saat ini, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan tengah melakukan tracing ke siswa yang terkonfirmasi.

Baca Juga: Dukung Transmigrasi, Kemendes Gandeng Kementrian dan Lembaga Lewat Kesepakatan Ini

Baca Juga: Di Bogor, Komisi Informasi Jabar Gelar Sidang Ajudikasi Non-Ligitasi

Baca Juga:  KPED Jabar Sebut Larangan Mudik Tidak Akan Pengaruhi Mobilitas Masyarakat

Adapun sekolah-sekolah yang dihentikan PTMT-nya, antara lain SMK 5, SMP Pelita, SD YAS, SD Ibnu Taimiyah, SLB Sumbersari, SMK Buana Karya, SMAN 6, SD Leuwipanjang, SD Pabaki, SDN Panyileukan, SDN Cihampelas, dan SMP Pasundan 2 Dago.

“Kami minta sekolah yang masih menggelar PTMT untuk dapat menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan ketat. Nah, sekolah yang dihentikan PTMT beralih ke PJJ,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menambahkan ada sebanyak 54 siswa juga guru yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil tes swab acak yang jumlahnya 2.179, ada 54 orang di antaranya atau 2,54 persen positif.

Baca Juga:  Oded M Danial Tak Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2021, Kemana? Yana Mulyana Kebingungan

Baca Juga: Masalah Kesehatan Serius Bisa Dilihat Dari Kondisi Kaki, Kenali Dengan Cara Ini

“Kami sedang lakukan tracing ke orang-orang yang berkontak erat, sedangkan siswa dan guru yang positifnya kami minta untuk isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” katanya. (Yan)