Ditampar Warganya Lewat Perbaikan Jalan Rusak, Wabup Tasikmalaya Minta Maaf

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Baru-baru ini Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mendapat tamparan keras dari warganya. Bukan hanya mengkritik, tetapi warga langsung membuktikan aksi nyata dengan memperbaiki jalan rusak yang tidak mendapat perhatian pemerintah.

Sebelumnya, Warga Desa Kawitan, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya memperbaiki jalan raya Salopa secara swadaya. Kemudian, giliran warga Desa Lengkong Barang, Kecamatan Cikatomas, yang memperbaiki Jalan raya Cikatomas yang rusak parah selama belasan tahun.

Sebelum ke tahap pengaspalan, warga terlebih dahulu menambal jalan berlubang dengan batu koral.

Baca Juga:  Sambangi Keluarga Korban Penyiraman Air Keras di Cianjur, Atalia Praratya Sebut KDRT di Jabar Masih Tinggi

Baca Juga: Tips Merawat Kolam Ikan di Rumah Agar Tetap Awet

Baca Juga: Lima Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka dalam Bentrokan Antarormas di Karawang

Setelah itu, warga ratakan batu koral tersebut dengan menggunakan alat berat yang juga secara swadaya. Adapun perbaikan jalan rusak tersebut, rencananya sepanjang 12 kilometer lebih.

Aksi swadaya warga tersebut menjadi tanparan keras bagi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, Wakil Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin sampai meminta maaf terkait warga yang secara swadaya perbaiki jalan rusak.

Baca Juga:  Sejak 11 Januari, Denda Pelanggar Prokes di Sumedang Terkumpul Rp152 Juta

Baca Juga: Tiga Makanan Penambah Berat Badan yang Ada di Rumah

Baca Juga: Perlindungan Data Pribadi dalam Bisnis Layanan Data Digital Jadi Prioritas

“Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan permohonan maaf. Sebagai manusia biasa tentu tidak luput dari salah,” kata Cecep saat ditemui di halaman Gedung Bupati, Kamis 25 November 2021.

Baca Juga:  DPRD Kota Bogor Minta BPBD Siaga Penuh Hadapi Bencana

Cecep mengungkapkan, pihaknya bisa merealisasikan apa yang menjadi harapan masyarakat. “Karena sedianya tahun ini untuk jalan Salopa-Cikatomas itu, harusnya memang sudah dilaksanakan kegiatan. Adapun anggarannya 7 sampai 8 miliar kalau gak salah,” ucapnya.

Menurut Cecep persoalannya bersumber dari APBD Provinsi, pihaknya mendapat info bahwa APBD Provinsi terkoreksi. Selain itu, target pendapatannya tidak tercapai, atau kurang lebih angka 7 triliun.***