Siswa Baru SMK Taruna Sakti Purwakarta Ditatar Batalyon Armed

JABARNEWS | PURWAKARTA – Para siswa didik baru SMK Taruna Sakti Purwakarta mengakhiri masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), Rabu (18/7/2018). Penutupan dilakukan di Kampus SMK Taruna Sakti Jalan Veteran, Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakancikao, Kab. Purwakarta.

Banyak materi yang didapat para siswa baru selama tiga hari menjalani MPLS. Selama kegiatan, para siswa baru ini diwajibkan menggunakan seragam hitam putih dengan rambut yang dipangkas habis.

Salah seorang siswa baru, Akmal mengaku lega setelah melewati proses MPLS. Banyak hal yang didapat dari materi yang disuguhkan pihak sekolah maupun pemateri yang didatangkan dari luar kampus.

Baca Juga:  Awasi Masa Kampanye Pemilu 2024, Panwascam Cipunagara Minta Jajaran PKD Bekerja Ekstra

“Memang capek sih, tapi saya jadi punya banyak teman baru dan banyak materi yang didapatkan. Yang paling menarik itu materi dari Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad tentang bela negara,” katanya.

Sementara, Kepala SMK Taruna Sakti Purwakarta Yayang Gilang Sonjaya mengaku bangga dengan kinerja seluruh elemen yang terlibat untuk memajukan pendidikan di SMK Taruna Sakti Purwakarta.

“Untuk menghadirkan pendidikan bermutu dibutuhkan komitmen yang kuat. Selain itu, komunikasi serta kolaborasi dari semua unsur juga menjadi penunjang pendidikan bermutu,’’ ujarnya, Kamis (19/7/2018).

Baca Juga:  Pengedar Narkoba di Tanjungbalai Ditangkap, Polisi Lakukan Pengembangan

Ia menambahkan, memasuki tahun ke-17, SMK Taruna Sakti terus berbenah. Bukan hanya pembangunan fisik dan fasilitas sekolah tapi lebih utama membangun iman, takwa, dan akhlak. Sehingga akan tercipta siswa, guru, pengelola yayasan, dan orangtua berkarakter mulia.

“Inilah perpaduan yang menjadi kekuatan dalam membangun sumberdaya manusia sehingga tercipta lingkungan pendidikan bermutu dan berkarakter,’’ papar pria yang akarab disapa Gilang itu kepada Jabarnews.com.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Purwakarta, Neng Supartini sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan SMK Taruna Sakti. Menurutnya, konsep seperti ini antara anak, orang tua dan civitas akademik memiliki komitmen dasar yang luar biasa.

Baca Juga:  Cegah Aksi Kriminalitas, Polisi Terus Pantau Posko Pengungsi Korban Gempa Cianjur

“Ini merupakan komitmen yang sangat bagus. Ketika anak-anak dengan orangtuanya dipertemukan, dengan gurunya dipertemukan, ini merupakan momentum yang luar biasa. Saya melihat karakter yang mesti dicontoh,” ucapnya.

Acara penutupan MPLS di SMK Taruna Sakti Purwakarta, berlangsung dengan suasana haru. Pasalnya ada momentum anak sungkem kepada orang tua dan orang tua menitipkan anak-anaknya kepada guru. Acara digelar hingga pukul 22.00. (Gin)

Jabar News | Berita Jawa Barat