JABARNEWS | BANDUNG – Pemdaprov Jabar bekerja sama dengan lembaga Nutrisi Internasional sejak 2018 konsisten melakukan berbagai program upaya pencegahan anemia pada remaja putri.
Diketahui tingkat anemia atau kurang darah remaja putri Jabar mencapai 40 persen atau sekitar 1,7 juta remaja.
Menurut Ketua Tim Kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Jabar Prima Nurahmi, anemia bisa berakibat buruk pada bukan saja kesehatan penderita tapi juga keturunannya.
“Akibatnya bisa panjang, penderita anemia itu saat melahirkan bisa terjadi pendarahan, salah satu penyebab tertinggi kematian ibu melahirkan, kemudian bayi yang lahir kemungkinan menderita stunting dan sebagaianya,” kata Prima usai rapat koordinasi pelaksanaan TTD di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/11/2022).
Maka dari itu, kata Prima, anemia harus dicegah sejak dini, di antaranya dengan rutin mengonsumsi suplemen tablet tambah darah atau TTD satu kali dalam seminggu sepanjang tahun.