Ketua Komisi II DPRD Jabar: Saatnya Pembudi Daya Ikan Air Tawar Jabar Bangkit

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Didi Sukardi, menyatakan, saat ini sektor perikanan air tawar di Jawa Barat memiliki peluang besar dan berpotensi dapat memberikan kontribusi ekonomi yang jauh lebih baik.

Pernyataan itu disampaikan saat Hearing Dialog Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat bersama kelompok tani dan pembudi daya ikan air tawar di Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Ciamis, dan sekitarnya, Jumat (15/2/2019).

“Dengan pertemuan ini kita memberikan sugesti kepada mereka bahwa usaha dan upaya mereka ke depan akan jauh lebih baik. Ada peluang besar bagi mereka, untuk meningkatkan ekonomi mereka atau penghasilan mereka di sektor budidaya ikan ini,” katanya.

Didi menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat jni tengah berupaya membangkitkan sektor ekonomi di desa melalui program One Village One Company. Dari program tersebut diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan bagi para pelaku pembudi daya ikan air tawar di Jawa Barat.

“Saya kira nanti perusahaan-perusahaan yang akan dibentuk oleh Pemprov Jabar dengan bimbingan berbagai pihak termasuk permodalan dari BJB, CSR, dan dari bantuan bimbingan managemen dari perguruan tinggi. Kelompok-kelompok masyarakat pembudi daya ikan air tawar yang mudah-mudahan akan bangkit menjadi perusahaan yang lahir dari desa,” ujarnya.

Baca Juga:  Kelapa Muda Favorit Buat Buka Puasa

Menurut Didi, belum maksimalnya kemampuan para pembudidaya ikan air tawar dalam memenuhi kebutuhan pasar mengakibatkan saat ini pasar ikan air tawar di Jabar dikuasai oleh pemasok dari luar Jabar.

“Kebutuhan pasar di Jawa Barat terkait hasil dari budidaya ikan air tawar seperti lele, gurame, ikan mas mereka mengatakan masih bersumber dari Jawa Tengah dan sebagainya. Artinya apa, pasar kita masih bisa menyerap tinggal produksi kita,” ucapnya.

Didi pun memotivasi para pelaku pembudi daya ikan di Jawa Barat agar dapat bersaing meningkatkan hasil budidayanya.

“Mereka kita dorong untuk supaya lebih semangat dalam memproduksi hasil budi dayanya tersebut. Harapannya setelah pertemuan ini mereka termotivasi, semakin tergerak untuk lebih tekun membudidayakan ikan air tawar,” katanya.

Dia mengapresiasi inisiasi para kelompok-kelompok pembudi daya ikan air tawar yang bahu-membahu mendukung satu sama lain memperjuangkan kesejahteraannya.

“Mereka berkumpul dalam satu organisasi itu kita apresiasi tadi ada Koplema. Mudah-mudahan Koplema ini menjadi wadah bagi mereka untuk bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan”katanya.

Baca Juga:  Pemerintah Daerah Provinsi Jabar Duduki Peringkat 3 ETPD se-Indonesia

Kepala Bidang Pembudidayaan Ikan Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Pilahsar) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Budiman, mengapresiasi atas digagasnya hearing dialog bersama pembudidaya ikan air tawar oleh Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat.

“Ini adalah forum yang sangat baik, penuh energi tadi banyak masukan dari para pelaku dan narasumber,” ucapnya.

Budiman menambahkan, walaupun sesuai aturan terdapat keterbatasan dari segi pengelolaan namun hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi pihaknya untuk melakukan pengelolaan khususnya pada perawatan induk di setiap unit di daerah.

“Memang untuk budi daya ikan air tawar ini sesuai dengan undang undang ada keterbatasan dari kita untuk pengelolaannya. Tapi untuk perbaikan induk kita masih melakukan itu seperti untuk ikan patin, nila, ikan mas, gurame, dan lele kita masih bisa lakukan,” ujarnya.

Menurut Budiman, hal yang perlu menjadi perhatian guna mendorong sektor perekonomian para pembudi daya ikan air tawar di Jawa Barat adalah dengan memperbanyak jumlah induk yang berkualitas.

Baca Juga:  DPP Golkar Usung Emil-Daniel, Kader Golkar Jabar Meradang

Dengan memperbanyak jumlah induk yang dihasilkan oleh unit-unit yang ditugaskan, hal tersebut dapat menghasilkan bibit-bibit yang berkualitas dalam aspek perbaikan genetik.

Budiman menyatakan saat ini pihaknya tengah fokus untuk menghasilkan bibit-bibit ikan yang berkualitas. Melalui program tersebut Budiman menyebut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat menargetkan dapat menghasilkan 30% peningkatan generasi induk unggul.

“Targetnya tiga puluh persen lebih baik daripada generasi yang sebelumnya, artinya masyarakat pengguna induk unggul ini dia akan lebih cepat” katanya.

Ia menjelaskan, dengan program tersebut dapat menghasilkan ikan 500 gram yang biasanya dibutuhkan waktu 6 bulan dengan bibit tersebut waktu yang dibutuhkan dapat lebih cepat menjadi 4 bulan.

“Keuntungannya lebih cepat, biaya produksi lebih murah, dan waktu lebih cepat,” katanya.

Dia brharap adanya sinergitas yang dibangun antara Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk menjaga kualitas induk-induk yang dihasilkan sampai di tingkat masyarakat.

“Kita harus bersinergi dengan kabupaten/kota bagaimana supaya induk-induk yang dihasilkan oleh provinsi ini kualitasnya dapat terjaga sampai ditingkat masyarakat,” pungkasnya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat