Komisi II DPRD Jabar Lakukan Langkah Antisipasi Bencana Dengan Reboisasi Lahan Kritis

JABARNEWS | SUKABUMI – Anggota Komisi II DPRD Jabar Lina Ruslinawati mendorong perhutani untuk menanggulangi lahan kritis yang ada di Wilayah Kehutanan Kabupaten Sukabumi.

“Tanggal 13 Januari kemarin kita ke cabang dinas Kehutanan wilayah III Kabupaten Sukabumi yang di Sukaraja. Kita memonitor optimalisasi kinerja CDK sejauh mana manfaat ya buat masyarakat Sukabumi,” kata Lina saat melakukan kunjungan ke Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Kabupaten Sukabumi, Senin (18/1/2021).

“Kita konsen untuk hal ini karena lahan kritis jika dibiarkan tak hanya berpotensi menimbulkan bencana alam tapi juga bencana kemanusiaan,” tambahnya.

Baca Juga:  HUT Ke 20 Alfamart Gelar Lomba Mewarnai Serentak di 7 Kota

Penanggulangan lahan kritis tersebut kata Lina, untuk mengantisipasi kembali terjadinya bencana alam yang memakan lagi korban.

Program tersebut juga diupayakan untuk menunjang perkembangan ekonomi masyarakat yang selama ini beraktivitas dan bermukim di sekitar kawasan hutan.

Langkah reboisasi yang dilakukan Lina, mengedepankan edukasi dan program pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan.

“Agar warga tidak mengganggu tegakan pohon di hutan dibuatkan program untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, dengan pembinaan seperti budidaya jamur, lebah, tanaman yang bisa ditanam di bawah tegakan pohon, dan punya nilai ekonomis,” imbuhnya.

Baca Juga:  Bingung Kreasikan Hijab Untuk Pergi Ke Kantor? Simak Tutorial Berikut Ini

Lina juga mengungkapkan, lahan kritis di Jawa Barat yang dari tahun ke tahun meningkat. Data terakhir sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Kehutanan 2018 mencapai 911.192 hektar, tersebar di semua Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.

Dari 911.192 hektar lahan kritis di Jabar terbagi dalam kawasan 183.882,456 hektar dan luar kawasan 727.309, 55 hektar.

Baca Juga:  Nadiem Makarim Sebut Keinginan Daerah Membuka PTM Masih Rendah

“Area di luar kawasan hutan ini harus menggunakan pendekatan yang tepat kepada warga. Konsep agroforestry harus sesegera mungkin dilaporkan di seluruh wilayah di Jawa Barat,” tuturnya.

agroforestry menurut Lina merupakan konsep memberdayakan lahan kritis yang memiliki tujuan agar masyarakat sekitar memperoleh keuntungan, khususnya petani. Jadi di lahan kritis milik warga tersebut diutamakan ada pemberdayaan baik itu program jamur kayu ataupun lebah madu yang bisa dinikmati hasilnya setiap bulan oleh petani. (Red)

Sumber: Sukabumi Update