Dihadapan Jokowi, Ridwan Kamil Laporkan Ekonomi Jabar Anjlok 5,9 Persen

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, bahwa wilayah Jabar mejadi salah satu provinsi yang ekonominya terkontraksi cukup dalam pada caturwulan tiga ini.

“Saya laporkan, kita terkontraksi di caturwulan tiga ini di minus 5,9 persen,” kata Emil, sapaan akrabnya, saat menerima kunjungan kerja Presiden Joko Widodo, di Kota Bandung, Selasa (11/8/2020).

Dia mengaku, manufaktur dan mayoritas industri di Jabar terhambat selama pandemi Covid-19. Sebab, mereka sulit menjalankan bisnisnya selama pasar global terganggu.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Minta Waspadai Mobilitas di Kawasan Bodabek dan Bandung, Ini Alansannya

“Kenapa minus 5,9? Karena 40 persen PDRB kami ini di manufaktur sehingga selama pasar globalnya belum pulih maka Jabar Utara ini yang moyoritasnya manufaktur, rumah dari 60 persen industri di Indonesia ini masih terkendala,” ucapnya.

Kendati demikian, Emil menyebut ada tiga sektor yang justru menguat selama masa pandemi. Yakni pertanian, informasi dan komunikasi, dan kesehatan.

Baca Juga:  Biaya Pilkades Serentak 89 Desa di Purwakarta Capai Rp. 7,9 Miliar

“Tapi menariknya ada 3 anomali, pertanian tumbuh positif 9 persen, logistik tumbuh, infokom tumbuh, kesehatan tumbuh dan yang menarik, pajak kendaraan bermotor malah naik,” ungkapnya.

Emil menilai, meningkatnya pendapatan daerah dari sisi pajak karena diterapkannya simplifikasi secara digital dalam pelayanan perpajakan di Jabar.

“Kalau ursannya kita permudah, rakyat itu disiplin. Tadinya saya mengira pendapatan itu akan menurun justru selama Covid pendapatan daerah kami naik dari sisi pajak. Saya juga ga ngerti tapi karna full digital kita kasih kemudahan pajak malah naik,” jelasnya.

Baca Juga:  Inilah Beberapa Cara Menjaga Paru-Paru Supaya Sehat

Selain itu, Emil juga melaporkan realisasi investasi di Jabar yang sudah mencapai Rp57 triliun di sepanjang semester I tahun 2020.

“Yang naik juga investasi. Kami juara satu Rp57 triliun satu semester. Saya juga tidak paham tapi melebihi rata-rata,” tandasnya. (Rnu)