Program Perlindungan Anak Korban Covid-19 Diluncurkan, Begini Harapan Uu Ruzhanul Ulum

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Pemda Provinsi Jawa Barat resmi meluncurkan program Perlindungan dan Pemberdayaan Anak Yatim, Piatu, dan Yatim Piatu Terdampak Covid-19.

Menurut Uu Ruzhanul Ulum, selain dari APBD Provinsi, program ini juga menggalang bantuan dari berbagai lembaga dan individu filantropi.

Uu Ruzhanul Ulum menegaskan bahwa Pemda Provinsi Jabar menaruh perhatian terhadap anak- anak korban Covid-19. Data terbaru jumlah anak yang perlu ditolong karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19 ada 7.222 anak tersebar di 27 kabupaten/kota.

Baca Juga: Begini Cara Kota Bandung Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Baca Juga: Lepas Kontingen Jabar Untuk Berlaga di PON XX Papua 2021, Ini Pesan Setiawan Wangsaatmaja

Uu Ruzhanul Ulum menyebut bahwa anak yang kehilangan orang tuanya mempunyai tempat istimewa, sehingga harus disantuni, dikasihi, dihormati, dan diakui eksistensinya secara khusus.

Baca Juga:  Ngeri.. Anak 10 Tahun Menderita Penyakit Misterius, Pemerintah Acuh

Visi Jabar Juara Lahir Batin bisa terwujud salah satunya dengan mengharap berkah dari anak-anak yatim piatu.

“Kegiatan hari ini membuktikan Pemda Provinsi Jawa Barat peduli terhadap anak yatim, piatu, dan yatim piatu sebagai amanat undang-undang,” kata Uu Ruzhanul Ulum saat Kick Off Perlindungan dan Jaminan Sosial Anak Yatim, Piatu dan Yatim Piatu Akibat Covid-19, di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa 28 September 2021.

Baca Juga: Waduh, Hendak Beli Bibit Ikan, Mertua dan Manantu di Tasikmalaya Ini Tewas Tertimpa Saung Roboh

Baca Juga: Yana Mulyana Minta Peserta Seleksi PPPK di Kota Bandung Percaya Diri

Sejumlah lembaga filantropi turut serta pada program ini di antaranya Forum Zakat (FoZ), Bank bjb, Bank BRI, Yayasan Rumah Yatim Piatu, ASN Peduli Jabar, Yayasan Pikiran Rakyat, Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI), Baznas Provinsi Jawa Barat, Kita Bisa Indonesia.

Baca Juga:  Lagi, Sebuah Mobil di Jalan Raya Puncak Hangus Terbakar

Kemudian Forum CSR Jawa Barat, Yayasan Kawal Masa Depan, PT Taspen, Forum BUMD, Ikatan Alumni ITB, Ikatan Alumni Unpad, Himpunan Pengusaha Muda, dan PT Pos Indonesia. Pemda Provinsi Jabar masih membuka lembaga maupun individu yang hendak berpartisipasi dalam program ini.

“Harapan kami agnia atau lembaga lainnya juga memberi perhatian serupa. Kami pun berterima kasih kepada lembaga- lembaga yang sudah peduli,” ucap Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga: APBD Perubahan Ditetapkan Sebesar Rp39,42 Triliun, Ridwan Kamil: Volumenya Berkurang

Baca Juga: Ekosistem Tanaman Terancam, Bima Arya Minta Wisata Malam di Kebun Raya Bogor Dihentikan

Uu Ruzhanul Ulum juga mengajak warga Jabar yang memiliki kemampuan dan harta berlebih mau menjadi orang tua angkat anak-anak tampa orang tua ini.

“Saya berharap (warga) jadilah bapak ibu angkat, jadilah orang tua angkat bagi anak yang membutuhkan perhatian, biaya, dan lainnya,” tuturnya.

Baca Juga:  Unggul Di Dua Survei, Hebring Optimis Raih Suara Terbanyak

Kepala Dinas Sosial Jawa Barat Dodo Suhendar program ini berupaya menjamin kebutuhan dasar anak seperti pendidikan, kesehatan, termasuk santunan yang sifatnya jangka pendek. Pemberdayaan akan disesuaikan dengan rentang usia anak mulai dari SD, SMP, SMA.

Baca Juga: Lihat Rekam Jejak, Kapolri Ingin 56 Pegawai KPK Tak Lulus TWK Jadi ASN Polri

Baca Juga: Kecelakaan Maut di Gekbrong Cianjur, Truk Seruduk Sejumlah Mobil dan Motor

Bagi yang sudah di berusia 18 tahun ke atas, anak tersebut akan diupayakan melanjutkan kuliah atau jika tidak kuliah akan diberi keterampilan. Program ini juga menjangkau istri yang suaminya meninggal Covid-19 dan harus menghidupi anaknya seorang diri.

“Termasuk ibunya akan diberdayakan, namanya program Perempuan Rawan Sosial Ekonomi. Mereka akan diberdayakan, dilatih. Kalau mereka punya kemampuan akan diberikan alat dan modal,” tandas Dodo. (Red)