Guru Madrasah Dituntut Kuasai Empat Kompetensi

JABARNEWS | MAJALENGKA – Guru madrasah di Majalengka dituntut untuk mengusai empat kompetensi guru yakni, standar kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

Empat standar kompetensi ini mengemuka pada workshop kompetensi guru madrasah ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Majalengka yang digelar Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yasika bekerjasama dengan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka dan Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Majalengka, Minggu (19/8/2018).

Baca Juga:  Cyber Crime Timbulkan Ketidaktenangan di Masyarakat

Guru besar STKIP Yasika, Profesor Cecep Sumarna, mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kesiapan dan kesanggupan para guru madrasah, dalam menyongsong tuntutan perubahan zaman dewasa ini. Terutama dunia digital yang sulit dibendung sebagai konsekuensi nyata dalam persaingan global.

“Gu‎ru madrasah juga harus menjadi corong utama dalam membekali para muridnya, agar memiliki dasar keagamaan yang baik, akhlakul karimah, berbudi pekerti yang luhur, guna menghantarkan masa depan para muridnya kearah yang lebih profesional,” ujarnya.

Baca Juga:  Satgas Covid-19 Kabupaten Purwakarta Kembali Keluarkan Surat Edaran, Begini Isinya

Cecep menambahkan guru juga harus memiliki kompetensi yang berkenaan dengan karakteristik peserta didik, baik dilihat dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Selain itu guru pun harus mampu membelajarkan muridnya tentang disiplin diri, belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar, mematuhi tata tertib, dan belajar bagaimana harus berbuat.

Baca Juga:  TTG Dorong Kemandirian serta Kesejahteraan Masyarakat

Terpisah, Kepala Seksi Mapenda Kemenag Majalengka H. Saefullah menjelaskan bahwa peningkatan kompetensi guru madrasah dapat terwujud dengan tertanamanya tanggung jawab bersama, terbangunnya sinergitas, serta adanya simbiosis mutualisme dengan semua komponen masyarakat, baik pemerintah maupun institusi pendidikan yang ada saat ini.

“Tugas sebagai guru harus didukung suatu perasaan bangga, akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan kualitas generasi masa depan bangsa.” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat